Bursa Asia Dibuka Mixed, Hang Seng-Shanghai kok Nyungsep?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 July 2021 08:48
An investor looks at an electronic board showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China July 6, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka mixed pada perdagangan Jumat (2/7/2021), di tengah sikap investor yang sedang menanti rilis data penggajian pemerintah Amerika Serikat (AS) periode Juni 2021.

Tercatat indeks Nikkei menguat 0,4%, Straits Times Singapura bertambah 0,43%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,33%.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China dibuka melemah pada hari ini. Indeks Hang Seng melemah 0,55%, sedangkan Shanghai merosot 0,92%.

Dari Korea Selatan, tingkat inflasi yang diukur melalui indeks harga konsumen (IHK) periode Juni 2021 tercatat sedikit menurun. Berdasarkan data dari Trading Economics, IHK Negeri Ginseng turun menjadi 2,4% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 2,6%.

Sementara secara bulanan (month-on-month/MoM), IHK Negeri Ginseng pada Juni 2021 juga turun menjadi -0,1%, dari sebelumnya pada Mei lalu sebesar 0,1%.

Beralih ke AS, bursa saham Wall Street ditutup cerah pada perdagangan awal semester 2 Kamis (1/7/2021) waktu setempat, di tengah optimisme pemodal memasuki perdagangan semester kedua tahun ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,38% ke level 34.633,53, S&P 500 bertambah 0,52% ke level 4.319,94, dan Nasdaq Composite naik 0,13% ke posisi 14.522,38.

Serangkaian berita ekonomi yang kuat berlanjut pada Kamis kemarin, di mana data klaim pengangguran mingguan yang berakhir 26 Juni mencapai 364.000, menjadi yang terendah di era pandemi.

Selain itu, indeks manajer pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) manufaktur Institute for Supply Management (ISM) pada Juni mengalami penurunan sedikit, namun masih ekspansif, yakni di angka 60,6, lebih rendah sedikit dari ekspektasi pasar yang memperkirakan di angka 61.

Indeks Russell 2000 melesat lebih dari 17% dalam 6 bulan pertama tahun ini, di tengah rotasi dari saham berbasis pertumbuhan menuju saham berbasis nilai, yang bakal diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi.

Fokus investor global saat ini akan tertuju pada rilis data penggajian non pertanian (non-farming payroll/NFP) oleh Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis malam nanti waktu Indonesia.

Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan NFP Juni tumbuh 706.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran Juni turun menjadi 5,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular