
Jokowi Umumkan PPKM Mikro Darurat, IHSG Gundah Gulana Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia -Sempat terangkat melewati level psikologis 6.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (29/6/2021), menyusul berlarutnya kasus Covid-19 di Tanah Air.
Menurut data Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 5.980,035 atau surut 5,45 poin (-0,09%) setelah sepanjang perdagangan pagi berada di zona hijau dengan level pembukaan di 6.001,12 atau menguat sebesar 0,26%.
Kenaikan pada pagi terjadi setelah IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia per Juni, yang diukur dengan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI), tercatat di angka 53,5 atau masih ekspansif.
Sayangnya koreksi terjadi usai pukul 11:00 hingga indeks acuan bursa nasional tersebut sempat menyentuh level terendahnya pada 5.969,263. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) tipis, senilai Rp 1,1 miliar.
Aksi jual asing terjadi di tengah masih tingginya kasus baru Covid di Indonesia, yakni 21.807 pada Rabu kemarin, menjadi rekor kasus baru harian yang tertinggi sepanjang pandemi. Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif corona berjumlah 2,18 juta orang.
Kasus aktif mencapai 239.468 orang, atau kian mendekat jumlah ranjang rumah sakit di Indonesia yang hanya 276.000. Angka kasus aktif menunjukkan jumlah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun karantina mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan.
Sentimen terbaru, pemerintah resmi akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat dimulai pada 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 untuk wilayah jawa dan Bali.
Demikianlah diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan melalui youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021)
"Setelah dapatkan banyak masukan, menteri, ahli kesehatan dan kepala darah saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus untuk Jawa Bali," kata Jokowi.
Menurut Jokowi keputusan ini harus diambil seiring dengan lonjakan kasus positif covid dalam beberapa waktu terakhir. Termasuk kehadiran varian baru dengan penyebaran yang lebih cepat.
"Situasi ini mengharuskan kita ambil langah-langkah tegas agar kita bersama-bersama dapat membendung Covid," jelasnya.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah tren menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.113. Sementara untuk mengubah tren menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.980.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 46 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan indeks cenderung netral alias sideways.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas atas dan mulai menyempit, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000