Bitcoin cs Masih Semangat, Ripple Meroket 6% Lebih

chd, CNBC Indonesia
30 June 2021 10:30
Ilustrasi Bitcoin  (Photo by André François McKenzie on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Bitcoin (Photo by André François McKenzie on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan harga mata uang kripto (cryptocurrency) belum terhenti pada perdagangan Rabu (30/6/2021) pagi waktu Indonesia, di mana penguatan harga kripto telah terjadi sejak Minggu (27/6/2021) lalu.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, mayoritas pergerakan harga tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar kembali menguat.

Bitcoin melesat 3,31% ke level US$ 35.811,75/koin atau setara dengan Rp 518.554.140/koin (asumsi kurs Rp 14.480/US$), Ethereum menguat 1,77% ke US$ 2.163,14/koin (Rp 31.322.267/koin), Binance Coin tumbuh 1,14% ke US$ 298,51/koin (Rp 4.322.425/koin).

Berikutnya Cardano bertambah 1,88% ke posisi US$ 1,36/koin atau setara dengan Rp 19.693/koin, Dogecoin naik 1,09% ke US$ 0,2596/koin (Rp 3.759/koin), dan Ripple meroket 6,87% ke US$ 0,6981/koin (Rp 10.108/koin).

Sementara untuk koin digital Tether terpantau masih cenderung stagnan di level US$ 1 per koinnya atau setara dengan Rp 14.480 per koinnya.

Bitcoin diperdagangkan lebih tinggi pada Selasa (29/6/2021), naik sekitar 6% selama 24 jam terakhir. Bitcoin pun berada dalam kondisi stabil karena tekanan jual dari Mei stabil dalam kisaran ketat antara US$ 30.000 dan US$ 40.000.

Trader memperhatikan tanda-tanda kapitulasi karena Bitcoin tampaknya sudah oversold dan investor mulai melepas posisi short.

Pasar kripto mulai tangguh, meskipun ada tindakan keras dari China dan Inggris pada Senin (28/6/2021) lalu.

Reuters melaporkan bahwa beberapa perusahaan telah meninggalkan upaya mereka untuk mendaftar ke Otoritas Perilaku Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA) Inggris di tengah meningkatnya pengawasan peraturan terhadap industri kripto.

"Harga kripto naik di tengah masih adanya kabar buruk yang terjadi, mungkin itu merupakan tanda bahwa para investor sudah tidak memperdulikan kabar tersebut dan membuat para penjual harus naik lebih tinggi," kata David Grider, ahli strategi di FundStrat, menulis dalam sebuah buletin pada Senin (28/6/2021).

Dari perspektif teknikalnya, tren jangka panjang Bitcoin tetap masih bullish, meskipun kehilangan momentum jangka menengahnya. Tingkat harga di US$ 34.000 telah mencegah garis support sekunder di dekat US$ 27.000 menjadi relevan, seperti yang diutarakan oleh Katie Stockton, mitra pengelola di Fairlead Strategies kepada CoinDesk.

"Kami akan melihat breakout di atas Moving Average (MA) 50 hari [sekitar US$ 38.000] sebagai katalis positif yang mendukung pengujian garis resistance sekunder di dekat US$ 44 ribu," tulis Stockton dalam sebuah laporan yang diterbitkan Senin lalu.

Investor di kripto juga sedang mengamati dengan cermat laporan penggajian nonpertanian (non-farming payroll) yang akan dirilis pada Jumat (2/7/2021) mendatang.

Data ini dapat mempengaruhi sikap kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang bergantung pada pemulihan pasar tenaga kerja yang adil. Tak hanya mempengaruhi sikap The Fed, data ini juga dapat mempengaruhi pergerakan aset berisiko, termasuk kripto.

"Jika angka ketenagakerjaan Jumat nanti lebih kuat dari yang diharapkan, pelaku pasar dapat mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed lebih cepat dari yang diharapkan," kata Alexander Blum, Managing Partner di Digital Asset Manager Two Prime, menulis dalam email kepada CoinDesk.

Di lain sisi, open interest Bitcoin berjangka (futures) di CME Group pada Juni berada pada level terendah tahunan, dengan open interest saat ini mencapai US$ 1,39 miliar, menurut data dari Skew.

Ini menunjukkan bahwa perusahaan hedge fund sedang melepas posisi short-nya, karena mereka sedang memasang sikap cash-and-carry trade, strategi yang bertujuan untuk mengeksploitasi perbedaan antara pasar spot dan futures, tidak lagi menguntungkan.

Berdasarkan data dari Arcane Research, hedge fund menghasilkan kontrak Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar pada puncaknya dan kini jumlahnya telah turun menjadi US$ 400 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular