Bursa Asia Kembali Berjatuhan, tapi IHSG Selamat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
29 June 2021 17:37
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Selasa (29/6/2021), di tengah memburuknya situasi pandemi virus corona (Covid-19) di beberapa negara di Asia.

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,81% ke level 28.812,61, Hang Seng Hong Kong merosot 0,94% ke 28.994,10, Shanghai Composite China terkoreksi 0,92% ke 3.573,18, Straits Times Singapura ambles 1,2% ke 3.089,49, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,46% ke 3.286,68.

Sementara untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada hari ini, dengan ditutup menguat 0,16% ke level 5.949,05.

Dari Jepang, beberapa data ekonomi telah dirilis pada hari ini. Berdasarkan data dari Trading Economics, tingkat pengangguran Jepang tercatat naik menjadi 3% pada Mei 2021, dari sebelumnya pada April 2021 di level 2,8%.

Selain data tingkat pengangguran, Jepang juga telah merilis data penjualan ritel pada periode Mei 2021. Trading Economics menunjukkan penjualan ritel Negeri Sakura turun menjadi 8,2% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 11,9%.

Secara bulanan (month-on-month/MoM), penjualan ritel Negeri Sakura tumbuh lebih baik, walaupun masih berkontraksi atau tumbuh negatif, yakni menjadi -0,4% dari sebelumnya pada April lalu sebesar -4,6%.

Pelemahan bursa Asia terjadi karena investor khawatir akan perkembangan pandemi virus Covid-19 di Asia, di mana varian virus Covid-19 baru yakni Delta yang sangat menular dapat memicu pembatasan mobilitas baru di seluruh dunia dan tentunya menghambat pemulihan ekonomi global.

Bahkan kekhawatiran investor akan varian Delta yang lebih cepat menular pun membuat harga minyal turun kembali pada hari ini yang menyebabkan pertumbuhan permintaan bahan bakar lebih lambat dari hari-hari sebelumnya.

Di lain sisi, investor di Benua Kuning juga masih memantau rilis data pasar AS di penghujung perdagangan pekan ini, yang akan menjadi salah satu acuan bagi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk mengetatkan kebijakan moneternya lebih cepat atau tidak, sehingga sikap investor di Benua Kuning cenderung berhati-hati.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular