Corona RI Mengkhawatirkan, IHSG Ambruk 1% Lebih di Sesi II

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
28 June 2021 15:52
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup ambruk pada penutupan perdagangan Senin (28/6/2021), menyusul berlarutnya kasus virus corona (Covid)-19 di Tanah Air.

Indeks saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk 1,38% ke level 5.939,47. Sejak penutupan sesi I hari ini, IHSG tak kunjung kembali ke zona hijau dan terpaksa ditutup di bawah level psikologis 6.000.

Data perdagangan mencatat sebanyak 139 saham menguat, 380 saham melemah dan 117 lainnya stagnan. Nilai transaksi hari ini naik tipis menjadi Rp 11,5 triliun.

Investor asing tercatat kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp 221 miliar. Namun di pasar tunai dan negosiasi, asing melakukan pembelian sebanyak Rp 289 miliar.

Investor asing melakukan penjualan bersih di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 147 miliar. Selain di saham BBCA, asing juga tercatat melepas saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 42 miliar.

Sedangkan pembelian bersih dilakukan asing di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dikoleksi sebesar Rp 123 miliar dan di saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp 36 miliar.

Pelemahan IHSG cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Asia yang secara mayoritas bergerak di zona merah cenderung mendatar pada hari ini.

Tercatat bursa Asia yang sudah ditutup, yakni Nikkei Jepang ditutup turun tipis 0,06%, Hang Seng Hong Kong melemah tipis 0,07%, Shanghai Composite China terkoreksi tipis 0,03%, dan KOSPI Korea Selatan juga turun tipis 0,03%.

Pelemahan IHSG juga terjadi di tengah lonjakan kasus baru Covid-19 ke rekor tertingginya, yakni 21.342 pada Sabtu (26/6/2021), dan relatif masih tinggi di angka 21.095 kemarin. Dus, Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif corona berjumlah 2.093.962 orang di Indonesia.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 13.748 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.540 orang setiap harinya. Jumlah kasus aktif tercatat mendekati 200.000 tepatnya 194.776 orang. Ini adalah rekor tertinggi sejak pandemi.

Angka kasus aktif menunjukkan jumlah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun karantina mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular