Mantan Anak Buah Erick: 10 BUMN 'Mati' kok Gak Dibubarin?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 June 2021 15:40
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno
Foto: Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mempertanyakan mengenai kondisi perusahaan-perusahaan BUMN yang saat ini sudah tak beroperasi, namun tidak dibubarkan hingga saat ini.

Bahkan menurut dia, 10 perusahaan masih diperlakukan seperti perusahaan biasa dan mengikuti kegiatan layaknya perusahaan lain.

Hal ini disampaikan Fajar dalam Rapat Panja Penyusunan Naskah Akademis dan RUU tentang BUMN dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/6/2021).

Dalam kesempatan ini Fajar diundang sebagai salah satu pakar yang memberikan masukan. Fajar sudah ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), perusahaan BUMN permesinan, komponen dan energi.

"Tapi kita juga ingin melihat bahwa BUMN yang tadinya memang sudah BUMN kenapa sih nggak dilepas aja. Apalagi ada BUMN yang sudah mati, yang sudah tidak operasi, kenapa kok nggak ditutup, dibubarkan selesai jadi tidak lagi diatur," kata Fajar, Rabu ini (23/6/2021).

Dia menyebut beberapa BUMN tersebut di antaranya seperti, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Iglas, PT Industri Soda Indonesia.

Padahal perusahaan-perusahaan ini, kata Fajar, sudah tidak beroperasi, bahkan tidak memiliki karyawan. Namun tetap memiliki direksi dan komisaris yang masih diundang dalam rapat-rapat.

"Ada Iglas, ada Soda, ada KKA, ada Leces, Merpati, itu masih ada lengkap dan masih diikutkan semua kegiatan seperti biasa padahal karyawan pun satupun tidak ada, hanya direksi dan komisaris," jelasnya.

Selain tak beroperasi, perusahaan-perusahaan ini juga sudah tak berdampak pada hajat hidup orang banyak sehingga tidak ada salahnya jika perusahaan ini segera dibubarkan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yuk Simak Profil Iglas, BUMN yang Mau Ditutup Erick

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular