Tak Bosan dan Tak Jemu, Harga Minyak Naik Melulu!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 June 2021 10:09
pengeboran minyak
CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik hari ini. Tren kenaikan harga si emas hitam masih terus berlanjut meski sudah berlangsung sekitar sebulan.

Pada Rabu (23/6/2021) pukul 09:26 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 75,18/barel, naik 0,51%. Sementara yang jenis light sweet bertambah 0,38% ke US$ 73,13/barel.

Harga minyak belum bosan naik. Dalam sebulan terakhir, harga brent sudah melonjak 9,83% sementara brent melesat 10,7%.

Hari ini, sentimen yang mendongkrak harga minyak adalah kabar dari Amerika Serikat (AS). American Petroleum Institute mencatat stok minyak mentah Negeri Paman Sam pada pekan yang berakhir 18 Juni 2021 turun 7,29 juta barel. Lebih dalam ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan penurunan 3,62 juta barel. Data resmi dari US Energy Information Administration akan dirilis malam nanti.

Ke depan, bukan tidak mungkin harga minyak bakal terus 'terbang'. Pasalnya, permintaan diperkirakan bakal naik seiring pembukaan kembali 'keran' aktivitas masyarakat (reopening) di sejumlah negara yang telah mampu mengendalikan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

BofA Global Research memperkirakan harga minyak pada 2022 bisa mencapai kisaran US$ 100/barel. Permintaan yang melampaui pasokan akan menjadi faktor pendorong harga.

"Kami meyakini bahwa permintaan minyak yang tinggi akan melampaui pasokan dalam 18 bulan ke depan. Persediaan akan semakin menipis sehingga harga naik," sebut riset BofA.

BofA memperkirakan rata-rata harga minyak jenis brent tahun ini akan berada di US$ 68/barel, naik dari proyeksi sebelumnya yaitu US$ 63/barel. Untuk tahun depan, rata-rata harga brent diperkirakan di US$ 75/barel, juga naik dari 'ramalan' sebelumnya yakni US$ 60/barel.

Di sisi konsumsi, BofA memperkirakan permintaan minyak tahun ini akan naik 5,6 juta barel dan tahun depan bakal bertambah 3,6 juta barel. Jika terwujud, maka akan jadi yang tertinggi sejak 1970-an.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular