
Simak Nih, Seribu Cara Xi Jinping Hajar Bitcoin Cs di China

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjamurnya mata uang kripto di China ternyata tidak disukai oleh pemerintah pimpinan Presiden Xi Jinping. Kendati tren dan harga mata uang digital ini terus meningkat, pemerintah Negeri Tirai Bambu seperti tidak kehabisan akal untuk menghambat laju kepemilikan cryptocurrency.
Terbaru, Bank Sentral China atau PBOC pada Senin (21/6/2021) telah mendesak beberapa perusahaan pembayaran dan bank, termasuk Bank Industri dan Komersial China, Bank Pertanian China, dan Alipay milik Alibaba Group, untuk melarang mereka memberikan layanan mata uang kripto.
Pada hari yang sama, Bitcoin tergelincir lebih dari 7% menjadi US$32.500 (Rp 467 juta).
Nyatanya ini bukan satu-satunya langkah Beijing menahan laju cryptocurrency. Sebelumnya sudah ada aksi-aksi yang diambil untuk mata uang kripto.
Langkah apa saja itu? Berikut sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia.
1. China Blokir Akun Medsos Pro-Kripto
Pemerintah China menunjukkan keseriusannya dalam menghadang laju mata uang kripto. Negeri itu memutuskan untuk memblokir akun-akun di media sosial yang berkaitan dengan bitcoin cs.
Melansir Reuters, selama akhir pekan, akses ke beberapa akun yang berkaitan dengan cryptocurrency di Weibo diblok. Pemerintah China bahkan menulis pesan yang mengatakan setiap akun itu "melanggar hukum dan aturan".
"Ini Hari Penghakiman untuk kripto", tulis komentator Bitcoin Weibo yang menyebut dirinya "Woman Dr. bitcoin mini". Akun utamanya juga diblokir pada awal bulan ini.
Pembekuan di Weibo ketika terjadi media China melaporkan banyaknya penipuan terkait perdagangan. Tak hanya Xinhua, ini juga dilaporkan CCTV.
CCTV bahkan mengatakan cryptocurrency adalah aset yang diatur dengan ringan yang sering digunakan dalam perdagangan pasar gelap, pencucian uang, penyelundupan senjata. Bahkan kripto yang digunakan untuk perjudian dan transaksi narkoba.
2. Larang Penambang Kripto
Sejak akhir bulan lalu, pemerintah China menegaskan akan memberantas segala bentuk aktivitas penambangan dan perdagangan Bitcoin dkk. Pemerintah China, lewat Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Dewan Negara, sudah menegaskan bahwa regulasi yang lebih ketat untuk melindungi sistem keuangan.
"Perlu untuk menindak penambangan bitcoin dan perilaku perdagangan, dan dengan tegas mencegah transmisi risiko individu ke bidang sosial," tulis Tiongkok dikutip dari CNBC International.
Kekhawatiran China terhadap aktivitas penambangan dan transaksi kripto terkait kegiatan tersebut dinilai menjadi pusat sejumlah masalah. Penambangan Bitcoin dilakukan oleh komputer dengan energi yang besar, yang kemungkinan pentingnya lingkungan.
"Penting pula untuk memantau pasar, utang, dan valuta asing, kegiatan keras sekuritas ilegal, dan menghukum berat kegiatan keuangan ilegal," lanjut pernyataan tersebut.
3. Larang Transaksi Bitcoin dkk
Pernyataan resmi dari China pada akhir Mei lalu menyatakan bahwa larangan lembaga keuangan dan perusahaan pembayaran untuk menyediakan layanan yang terkait dengan transaksi mata uang kripto.
Negara ini telah dilakukan investor agar tidak melakukan perdagangan mata uang kripto yang dianggap pemerintah spekulatif, selain itu karena China tengah menetapkan mata uang digital yang akan dikeluarkan otoritas.
4. Uji Coba Yuan Kripto
Larangan China atas kripto ini memang punya argumentasi, salah satunya otoritas moneter di sana akan merilis yuan kripto. Bahkan pemerintah akan membagikan 40 juta yuan atau setara dengan Rp90 miliar (kurs Rp 2.238/yuan) dalam bentuk mata uang digital ke pada penduduk Beijing dengan skema undian, sebagai bentuk uji coba.
Dilaporkan CNBC International, penduduk ibu kota dapat menggunakan dua aplikasi perbankan untuk mengajukan permohonan memenangkan satu dari 200.000 'paket merah' sebagai bagian dari undian, berdasarkan informasi dari Biro Pengawasan dan Administrasi Keuangan Lokal Beijing.
Setiap amplop berisi 200 yuan (sekitar Rp 447.000) mata uang digital yang dapat digunakan di toko/pedagang terpilih. Batas waktu untuk melakukan pendaftaran adalah pada 7 Juni tengah malam.
Negara ekonomi terbesar kedua di dunia saat ini belum meluncurkan yuan digital secara nasional, proyek yang sudah digarap sejak 2014, tetapi akan lebih berfokus pada uji coba dalam bentuk undian di seluruh negeri.
Li Bo, Wakil Gubernur PBOC mengatakan pada bulan April bahwa bank sentral akan memperluas cakupan proyek yuan digital. Bahkan bisa memberikan izin kepada pengunjung asing di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 untuk menggunakannya .
Pada bulan Februari, kota Chengdu di barat daya China membagikan 40,2 juta yuan mata uang digital. Tahun lalu, kota-kota lain seperti pusat teknologi Cina di Shenzhen mengadakan undian mereka sendiri.
Yuan digital mata uang kripto seperti Bitcoin. Hal ini karena yuan digital dikeluarkan oleh PBOC sedangkan Bitcoin tidak. Oleh karenanya sistem yang digunakan untuk "terdesentralisasi".
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pencinta Bitcoin Cs, Kabar Buruk Kripto Lagi dari Xi Jinping