
Sentimen Membaik, IHSG Sesi 1 Balik ke Level Psikologis 6.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama Selasa (22/6/2021) di zona positif, dan sukses bertengger kembali di level psikologis 6.000.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.086,951 atau melesat 90,7 poin (+1,5%). Aksi tembus level psikologis 6.000 itu sudah terjadi bahkan pada pembukaan pagi yang bertambah 0,17% ke level 6.006,66 pada menit-menit pembukaan.
Indeks acuan bursa saham nasional tersebut menyentuh level tertinggi perdagangan hari ini di level 6.090,354 yang disentuh beberapa menit jelang penutupan sesi pertama. Sepanjang perdagangan, tak sekalipun indeks acan bursa nasional tersebut menyentuh zona merah.
Nilai transaksi bursa mulai membaik, menjadi Rp 6,9 triliun yang melibatkan 10 miliaran saham yang berpindah tangan 775.000-an kali. Sebanyak 321 saham naik, 182 lain melemah dan 120 sisanya stagnan.
Investor asing mengambil kesempatan merealisasikan keuntungan dengan mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 200 miliar di pasar reguler. Saham yang dilepas terutama adalah PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai jual masing-masing sebesar Rp 37,9 miliar dan Rp 30,9 miliar. Saham MTDL melesat 24,7% ke Rp 2.120/saham sedangkan ASII flat di Rp 4.920/unit.
Sebaliknya, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi sasaran utama aksi beli asing, dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp 35,2 miliar dan Rp 19,7 miliar. Keduanya menguat, masing-masing sebesar 2,1% dan 8,9% menjadi Rp 6.150 dan Rp 910/unit.
Saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) memberi kejutan dengan menduduki posisi puncak saham yang paling banyak ditransaksikan, dengan nilai Rp 282,9 miliar, setelah sahamnya melesat 9,1% menjadi Rp 3.230/unit. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menduduki posisi kedua, dengan nilai transaksi Rp 240,7 miliar.
Sentimen pasar berbalik positif setelah terkoreksi 4 hari terakhir, mengikuti optimisme yang muncul dari Amerika Serikat (AS) dan menerpa bursa global, terkait dengan menguatnya outlook pemulihan ekonomi Negara Adidaya tersebut.
Di Indonesia, kenaikan kasus Covid-19 hingga menyentuh angka 2 juta tidak lagi memicu kekhawatiran di bursa domestik karena pemerintah menyatakan tidak akan ada pelarangan aktivitas masyarakat (lockdown) melainkan hanya menjalakankan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Kabar baik juga muncul dari pemerintah, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan herd immunity atau kekebalan komunal bisa tercapai pada Agustus 2021 sehingga penyebaran Covid-19 menjadi lebih terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentimen Pulih, IHSG Tembus 6.000 di Akhir Trading Sesi 1