
Duo Bank Mini BINA-BBHI Unjuk Gigi, Saham Grup MNC Anjlok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham perbankan kategori bank mini, emiten Grup Salim PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dan emiten milik pengusaha Chairul Tanjung PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) alias Allo Bank Indonesia, berhasil bercokol sebagai top gainers pada sesi I perdagangan Senin (21/6/2021).
Tidak hanya BINA dan BBHI, saham emiten penyedia alat antigen PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) juga berhasil unjuk gigi siang ini.
Berbeda nasib, saham Grup MNC, seperti PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) harus rela menjadi top losers kali ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok sampai siang ini. IHSG ambles 0,72% ke posisi 5.963,801 pada penutupan sesi I perdagangan, Senin (21/6).
Menurut data BEI, ada 129 saham naik, 376 saham merosot dan 118 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,43 triliun dan volume perdagangan mencapai 10,91 miliar saham.
Investor asing pasar saham meninggalkan Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 73,79 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 811,31 miliar.
Berikut 6 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (21/6).
Top Gainers
Limas Indonesia Makmur (LMAS), saham +34,02%, ke Rp 130, transaksi Rp 12,02 M
Bank Ina Perdana (BINA), +25,00%, ke Rp 3.850, transaksi Rp 58,9 M
Itama Ranoraya (IRRA), +24,91%, ke Rp 1.755, transaksi Rp 61,0 M
Kimia Farma (KAEF), +24,89%, ke Rp 2.910, transaksi Rp 89,1 M
Aneka Gas Industri (AGII), +21,57%, ke Rp 1.240, transaksi Rp 57,3 M
Bank Harda Internasional (BBHI), +20,74%, ke Rp 2.270, transaksi Rp 92,5 M
Top Losers
Bank MNC Internasional (BABP), saham -6,83%, ke Rp 300, transaksi Rp 104,6 M
MNC Kapital Indonesia (BCAP), -6,45%, ke Rp 145, transaksi Rp 11,1 M
MNC Investama (BHIT), -6,14%, ke Rp 107, transaksi Rp 52,2 M
Mahaka Radio Integra (MARI), -5,52%, ke Rp 308, transaksi Rp 29,0 M
Widodo Makmur Unggas (WMUU), -5,00%, ke Rp 171, transaksi Rp 8,2 M
Perdana Karya Perkasa (PKPK), -4,48%, ke Rp 64, transaksi Rp 1,4 M.
Mengacu pada data di atas, saham BINA melonjak hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) 25,00% ke Rp 3.850/saham. Saham BBHI juga melesat 20,74% ke Rp 2.270/saham.
Kenaikan kedua saham tak lepas dari kedua taipan, Anthoni Salim dan Chairul Tanjung, yang siap menyuntikkan dana ke kedua emiten tersebut melalui mekanisme rights issue alias Penambahan Modal dengan Hak Memegang Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Tercatat BBHI berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.498.501.696 saham baru atau sebesar 179,20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nominal Rp 100/saham dengan harga penebusan yang sama.
PT Mega Corpora selaku pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 73,71% akan mengambil bagian seluruh HMETD yang menjadi haknya dan siap menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi HMETD kali ini.
Tercatat tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler adalah di tanggal 8 Juli 2021 sedangkan periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dimulai dari tanggal 14 Juli hingga 21 Juli 2021 dengan penjatahan saham baru paling lambat di tanggal 26 Juli 2021.
Sedangkan BINA juga berencana melakukan aksi korporasi yang serupa di mana BINA akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan disetujuinya rights issue ini, Anthony Salim, selaku ultimate shareholder berpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.
Sementara, saham-saham Grup MNC ambles lebih dari 6% sampai siang ini. Saham BABP anjlok hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,83% ke Rp 300/saham. Kemudian, saham BCAP tersungkur 6,45% dan saham BHIT melorot 6,14%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
