
Covid Meledak & RI 'Lockdown", Ini Dampaknya ke IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Desakan kepada pemerintah untuk menerapkan kembali pembatasan kegiatan masyarakat secara total atau lockdown terus menguat. Hal ini agar dilakukan agar sejumlah fasilitas kesehatan di tanah air tidak kolaps menampung pasien Corona.
Kebijakan lockdown secara total, di sisi lain akan mencegah penularan virus lebih meluas, namun bisa menghantam perekonomian pada waktu yang sama. Salah satu yang turut kena imbas ialah bursa saham.
Equity Analyst PT Philip Sekuritas Indonesia, Dustin Dana Pramitha berpendapat, kebijakan PPKM secara menyeluruh perlu diterapkan di beberapa wilayah, terutama dengan kenaikan kasus yang sangat tinggi.
"Memang hal ini bisa mengganggu jalannya pemulihan ekonomi tapi demi kesehatan masyarakat, pemerintah perlu mengambil salah satu langkah. Dampak tentu ketika ekonomi tidak bisa berjalan dengan lancar akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang ada di Indonesia," kata Dustin, kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/6/2021).
Hal tersebut, kata dia, akan mengurangi ekspektasi kinerja perusahaan dan tingkat ketertarikan instrumen investasi Indonesia akibat turun nya kegiatan ekonomi. Dengan begitu, IHSG punya potensi untuk turun.
"Hampir seluruh sektor saya rasa akan terkena imbas dari lockdown ini jika diterapkan. Seperti yang sudah terjadi di April tahun lalu di mana IHSG dan semua sektor turun dalam," ujarnya.
Namun, menurutnya, sektor barang konsumer dan kesehatan bisa merasakan dampak yang lebih minim atau bahkan terkena sentimen positif akibat kebutuhan barang konsumsi dan obat-obatan.
Sementara itu, Analis Profindo Sekuritas, Dimas Wahyu mengungkapkan, opsi pembatasan kegiatan masyarakat bisa dimungkinkan untuk dilakukan, namun tidak seperti yang terjadi pada April tahun lalu di mana hampir seluruh aktivitas ekonomi berhenti secara total.
"Untuk jangka pendek kebijakan lockdown akan berimbas negatif ke penjualan ritel," katanya, saat dihubungi, Jumat (18/6/2021).
Secara teknikal, saat ini pergerakkan IHSG sebenernya area 6.000-61.00 dan sudah jenuh jual, sehingga perlu momentum koreksi secara sehat.
"Selain itu masalah free float ke depan juga akan mempengaruhi Indeks di mana pembobotan pasti akan berubah, terutama bagi pengelola dana besar, seperti Dapen, BPJS, Asuransi, Aset Management karena harus rebalancing portfolio kembali," tuturnya.
Sebelumnya, lima organisasi kesehatan meminta Pemerintah diminta untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara menyeluruh dalam membendung lonjakan kasus Covid-19.
Lima organisasi profesi itu adalah Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif (PERDATIN).
Terdapat lima rekomendasi yang disampaikan, antara lain;
- Agar pemerintah pusat memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa;
- Agar pemerintah atau pihak yang berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM yang maksimal;
- Agar pemerintah atau pihak yang berwenang melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar;
- Agar semua pihak lebih waspada terhadap varian baru Covid‐19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian dan mungkin menghilangkan efek vaksin. Lakukan Tracing dan Testing dengan lebih massif.
- Agar masyarakat selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berpergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah