
Holding Ultra Mikro, Saham BBRI Diprediksi Tembus Rp 5.200

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk mengakuisisi Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan valuasi 1,8 kali nilai bukunya (PBV) menyebabkan potensi keuntungan bagi pemegang saham, menurut riset dari Aldiracitra Sekuritas.
Meskipun demikian, riset tersebut menuliskan masih menunggu rincian informasi aksi korporasi ini untuk mengevaluasi dampak dari akuisisi ini.
Rencana BBRi untuk mengakuisisi kedua perusahaan tak lain dan tak bukan adalah untuk membentuk holding ultra mikro, dimana untuk melakukan akuisisi ini BBRI siap melakukan aksi korporasi Rights Issue (RI) yang diprediksi akan rampung di kuartal ketiga 2021.
Setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilaksanakan 21 Juli mendatang, harga penebusan RI diperkirakan akan dirilis pada pertengahan bulan Agustus. Pasca aksi korporasi selesai, BBRI akan memegang 99,99 saham PNM dan Pegadaian dan sisanya akan dipegang oleh pemerintah.
Manajemen BBRI mengatakan bahwa sinergi-sinergi baru akan diciptakan dari akuisisi ini dimana perseroan akan mampu mencapai pertumbuhan kredit yang lebih lagi pasca akuisisi.
Selanjutnya biaya kredit (cost of credit) akan turun karena perseroan nantinya akan mampu menggabungkan database klien ketiga perusahaan. Biaya operasi juga nantinya akan dapat ditekan karena digitalisasi dan penggabungan kantor.
Terakhir, cost of fund Pegadaian dan PNM akan mampu ditekan karena mempunyai induk perbankan kuat seperti BBRI. Menurut riset Aldiracitra akuisisi ini akan menciptakan sinergi dan nilai tambah bagi BBRI.
Aldiracitra memprediksi di tahun 2021 ini BBRI akan mampu mencetak laba Rp 35,5 triliun dan Rp 40,7 triliun di tahun 2022.
Aldiracitra masih mempertahankan potensi bullish di saham BBRI dimana perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di Indonesia ini harganya berpotensi menjebol level tertinggi sepanjang masanya ke level Rp 5.200/unit. Angka ini menunjukkan potensi keuntungan 29,67% dari posisi penutupan perdagangan kemarin di angka Rp 4.010/unit.
TIM RISET CNBC INDONE
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham