Ini Pesan Terakhir Bos KB Bukopin Sebelum Mengundurkan Diri

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 June 2021 10:25
Direktur Utama Bukopin Rivan A. Purwantono
Foto: Direktur Utama Bukopin Rivan A. Purwantono

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 3 anggota direksi dan 2 komisaris PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mengundurkan diri dari jabatannya.

Informasi itu tersiar berdasarkan fakta material yang disampaikan manajemen Bank KB Bukopin kepada Bursa Efek Indonesia. Lima orang yang mengundurkan diri tersebut ialah, Direktur Utama BBKP, Rivan A Purwantono. Kemudian, Adhi Brahmantya dan Jong Hwan Han yang menjabat sebagai Direktur perseroan.

Selanjutnya, dua anggota komisaris yang mengundurkan diri ialah Chang Su Choi dan Deddy SA Kodir.

Meliawati, Sekretaris Perusahaan BBKP mengungkapkan, meskipun ada pengunduran diri anggota direksi dan komisaris perseroan, kegiatan usaha dan operasional Perseroan tetap berjalan dengan normal sebagaimana biasa. "Permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 17 Juni 2021," kata dia.

Sampai dengan berita ini ditayangkan, CNBC Indonesia masih mengonfirmasi alasan Rivan mengundurkan diri dari pucuk pimpinan Bank KB Bukopin.

Seperti diketahui, dua pemegang saham Bank kB Bukopin, Bosowa dan Kookmin Bank, akhirnya menempuh jalan damai dan mencabut semua tuntutan hukum. Bosowa Corporindo dan Kookmin menyepakati beberapa poin yang disepakati yang pada intinya mendukung perbaikan dan transformasi Bank Bukopin ke depan.

"Pemegang saham harus berdamai karena itu menjadi kunci agar transformasi KB Bukopin bisa berjalan optimal," kata Rivan Achmad Purwantono membuka cerita soal perdamaian antara kedua pemegang saham, Selasa (8/6/2021) lalu.

Atas dasar itulah, Rivan terus berkomunikasi dengan kedua pemegang saham dan menjadi semacam 'mediator' yang tanpa disadari oleh Bosowa dan Kookmin. Sebagian waktu dia habiskan agar ada solusi terbaik bagi keduanya.

Padahal, saat itu KB Bukopin sedang kerja keras untuk mengembalikan kepercayaan para nasabah, setelah diterpa isu likuiditas pada tahun lalu. Rivan pun melakukan road show ke sejumlah kota dan hadir menemui para nasabah.

"Syukur Alhamdulillah, saat ini sudah ada kesepakatan bagi Kookmin Bank dan Bosowa untuk membangun Bukopin ke depan," ujarnya.

Jauh sebelum perseteruan keduanya, Bank Bukopin memiliki sederet permasalahan yang harus dibereskan. Sedikit mundur, Juni 2020 lalu, Bank Bukopin sempat diterpa isu likuiditas dengan banyaknya nasabah yang antre di kantor cabang Bukopin untuk menarik uang. yang kemudian, menjadi konsumsi media massa dan media sosial secara luas.

Akibatnya, sebagian nasabah lain termasuk nasabah kakap terpancing untuk menarik uangnya. Sontak, dari awalnya tidak ada masalah, isu likuiditas menghantui Bukopin pada saat itu.

Namun, Rivan Purwantono bersama dewan direksi menyusun strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Keterlibatan pemegang saham dan regulator pun vital dalam solusi masalah ini.

Jalan yang ditempuh adalah memperkuat fundamental perusahaan dengan penambahan modal. Prosesnya tergolong kilat dengan meraih penambahan modal Rp 838 miliar melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V. Izin untuk PUT V diraih pada 29 Juli dan seluruh prosesnya telah selesai di 30 Juli.

Setelah PUT V, Bukopin kembali menggelar sebuah aksi korporasi, yakni Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) atau private placement. Private placement seluruhnya diambil oleh KB Kookmin Bank dengan nilai suntikan modal Rp 3,1 triliun.

Hal ini menyebabkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bukopin naik di atas 16% saat itu. Komposisi pemegang saham pun kemudian berubah dengan Kookmin Bank menggenggam 67%, Kopelindo 18,14%, Bosowa Corporindo 11,68%, dan Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 3,18%.

Saat ini Bukopin juga sedang menyiapkan PUT VI atau rights issue yang akan menerbitkan 35,21 miliar lembar saham baru. Persetujuan untuk aksi korporasi ini secara resmi akan dilakukan para Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar 17 Juni 2021, bersamaan dengan perombakan susunan pengurus perseroan.

"Aksi korporasi ini merupakan wujud para pemegang saham, terutama Kookmin Bank untuk menjaga CAR Bukopin di 15%," ujarnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirut, 2 Direktur & 2 Komisaris KB Bukopin Mundur, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular