
Gokil nih! Harga Minyak Dunia Naik Terus Gak Ada Matinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia terus merangkak naik dan berkali-kali mencetak rekor tertinggi di sepanjang tahun 2021 seperti yang terjadi pada perdagangan hari ini Rabu (16/6/2021).
Harga kontrak minyak mentah naik hampir 1% pada perdagangan waktu Asia hari ini. Kontrak Brent sudah menyentuh level US$ 74,7/barel sementara untuk kontrak West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$ 72,79/barel.
Pelaku pasar semakin bertaruh terhadap prospek perbaikan permintaan terutama di kuartal kedua tahun ini. Bahkan menurut Edward Moya selaku analis pasar senior di broker OANDA, para trader non-energi pun mulai bertaruh bahwa harga minyak akan terus naik.
"Semua orang menjadi terlalu bullish dengan harga minyak mentah. Prospek permintaan minyak mentah sangat kuat karena pemulihan di seluruh AS, Eropa, dan Asia, akan membuat permintaan kembali ke tingkat sebelum Covid-19 pada paruh kedua tahun depan," kata Moya.
Persediaan minyak AS turun 8,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Juni, menurut dua sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Stok minyak mentah diperkirakan turun untuk minggu keempat berturut-turut, turun sekitar 3,3 juta barel pekan lalu, menurut analis yang disurvei oleh Reuters. Data resmi pemerintah akan dirilis Rabu.
Para eksekutif perusahaan perdagangan minyak utama mengatakan bahwa mereka memperkirakan harga akan tetap di atas US$ 70/barel dan permintaan untuk kembali ke tingkat pra-pandemi pada paruh kedua tahun 2022.
Kepala Eksekutif Vitol Russell Hardy mengatakan minyak kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran antara US$ 70 dan US$ 80 per barel untuk sisa tahun ini dengan harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akan mempertahankan pembatasan produksi.
Bahkan kembalinya ekspor Iran jika Amerika Serikat bergabung kembali dengan perjanjian nuklir dan mencabut sanksi terhadap Teheran tidak mungkin mengubah gambaran bullish, katanya.
"Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, perlu meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang pulih," kata Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan bulanannya pada hari Jumat.
Menurut IEA, OPEC+ punya ruang untuk meningkatkan pasokan sebesar 1,4 juta barel per hari (bph) pada 2022 dari target Juli 2021 - Maret 2022.
Kelompok OPEC+ telah menahan produksi untuk mendukung harga setelah pandemi menurunkan permintaan pada 2020. "OPEC+ perlu membuka keran untuk menjaga pasar minyak dunia dipasok secara memadai," kata IEA, sebagaimana diberitakan Reuters.
Goldman Sachs memperkirakan Brent akan naik menjadi US$ 80/barel musim panas ini karena perkembangan vaksinasi yang pesat meningkatkan aktivitas ekonomi di seluruh dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab & Rusia Kompak Kurangi Produksi, Harga Minyak Melesat 2%