Pasar "Pede" dengan Inflasi 5%, Wall Street Dibuka Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 June 2021 21:01
Wall Street
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (11/6/2021), dengan indeks S&P 500 melanjutkan aksi cetak rekor tertinggi baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 119 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 30,1 poin (+0,09%) ke 34.496,33. S&P 500 naik 2,8 poin (+0,07%) ke 4.242 dan Nasdaq bertambah 15,4 poin (+0,11%) ke 14.035,74.

Saham AMC dan GameStop masih meroket di pembukaan, masing-masing melonjak sebesar 3% dan 4%, setelah kemarin anjlok hingga digit ganda.

Kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 19 poin, atau 0,06% menjadi 34.466,24. Indeks S&P 500 bertambah 0,47% ke 4.239,18, menyentuh level tertinggi baru, sementara Nasdaq tumbuh 0,8% menjadi 14.020,33.

Reli tersebut terjadi bahkan setelah Departemen Tenaga Kerja mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Mei mencapai 5% secara tahunan, menjadi laju yang tercepat sejak 2008.

Inflasi inti yang mengecualikan harga makanan dan energiĀ menguat 3,8% atau yang tercepat dalam 3 dekade. Kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi harga mobil bekas yang naik lebih dari 7%, dan menyumbang sepertiga pertumbuhan IHG, menurut BLS.

Angka ini jauh di atas polling ekonom oleh Dow Jones yang mengestimasikan angka 4,7%. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebelumnya memperkirakan kenaikan inflasi tidak akan terjadi secara permanen, karena hanya ditopang oleh stimulus.

Namun, pasar saham tak peduli. Demikian pula pasar surat utang di mana imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang justru turun menjadi 1,44% pada Jumat, setelah sempat naik ke level tertinggi tahun ini sebesar 1,77%. Kenaikan yield mengindikasikan harga yang turun.

"Sementara laporan IHK melampaui estimasi, pasar tidak terlalu terkejut dan menganggap data itu dalam fase transisi.. Pasar obligasi pemerintah terlihat sepakat dengan outlook bahwa inflasi ini hanya sesaat," tutur Craig Johnson, perencana pasar Piper Sandler, seperti dikutip CNBC International.

Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran baru per pekan lalu mencapai 376.000 unit, atau mirip dengan estimasi Dow Jones sebesar 370.000. Ini masih merupakan level yang terendah di era pandemi.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones terhitung anjlok 0,8%, tetapi S&P 500 masih tercatat naik hingga 0,2% sementara Nasdaq melesat 1,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular