
Harga Saham Ambles, Begini Penjelasan Manajemen Telkom

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyebutkan koreksi yang terjadi pada saham perusahaan tidak berhubungan dengan isu keluhan tentang Indihome, pergerakan saham disebabkan karena mekanisme pasar, sehingga koreksi harga saham merupakan hal wajar terjadi.
SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan ada banyak faktor yang bisa memengaruhi naik-turunnya harga saham emiten di rentang waktu tertentu setelah reli positif terjadi dalam kurun sepekan terakhir.
"Pelemahan harga saham TLKM di pembukaan perdagangan hari ini merupakan hal wajar karena terjadi saat dimulainya masa ex dividen. Patut dicatat bahwa penurunan kali ini terjadi setelah saham TLKM mencatat reli positif selama 11 hari terakhir. Secara tahunan, nilai saham TLKM masih tumbuh positif 230 poin atau 7,32% dibanding periode sama tahun lalu," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/6/2021).
Pada perdagangan hari ini, harga saham TLKM ditutup terkoreksi 3,14% ke level harga Rp 3.390/unit. Nilai transaksi saham ini tercatat mencapai Rp 376,24 miliar dan investor asing tercatat melakukan akumulasi beli Rp 62,89 miliar.
Sementara itu, dari sisi produk Telkom memastikan IndiHome masih bisa dinikmati dan diakses pelanggan tanpa kendala berarti. Kualitas layanan IndiHome yang terjaga terbukti membawa dampak positif bagi bisnis perusahaan.
Hingga akhir tahun lalu, jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta atau tumbuh 14,3% secara tahunan.
Ke depan, perusahaan yakin pertumbuhan bisnis produk konsumer akan tumbuh lebih positif ke depannya dengan mengandalkan IndiHome, serta layanan berbasis jaringan 5G Telkomsel.
"Saat ini tidak ada gangguan berarti yang menimpa IndiHome, baik di layanan data, tv kabel, atau telepon. Tim kami akan secara sigap mengatasi tiap kendala yang menimpa IndiHome. Kualitas semua produk digital kami jaga betul sebagai bukti komitmen kami menjadi perusahaan digital telko terdepan di Indonesia dan dunia," terangnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Saham TLKM Loyo Tapi Valuasi Murah, Menarik Diakumulasi?