
Saham Bank Mini Liar Lagi Pagi Ini, BABP-BBHI Ngamuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank-bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun- Rp 5 triliun) kembali bergerak liar pada perdagangan hari ini, Senin (7/6/2020).
Menguatnya saham-saham tersebut masih didorong oleh sentimen positif dari bank Grup MNC, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), yang baru-baru ini resmi mengantongi izin digital on boarding atau layanan digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, sentimen penggeraknya adalah spekulasi para pelaku pasar terhadap konsolidasi perbankan sebagai konsekuensi dari aturan regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan.
Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020, bank diharuskan memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun 2020, Rp 2 triliun pada 2021 dan minimal Rp 3 triliun tahun 2022, sehingga bank-bank dengan modal cekak harus mencari investor strategis untuk menyuntikkan modal.
Berikut gerak saham bank mini pada perdagangan hari ini, mengacu data BEI:
Tercatat BABP memimpin reli pada perdagangan hari ini dengan apresiasi 14,29% ke level harga Rp 336/unit. Peresmian digital on boarding dan rebranding Motion Banking milik BABP baru-baru ini menjadi sentimen positif bank milik MNC Grup.
Selanjutnya di posisi kedua ada calon digital bank milik Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang dulu dikenal dengan nama Bank Harda. BBHI berhasil melesat 4,26% ke level harga Rp 1.345/unit pada perdagangan hari ini.
Sedangkan di posisi ketiga ada PT Bank Maspion Tbk (BMAS) yang dikendalikan oleh keluarga Alim Markus yang dalam waktu dekat akan melaksanakan rights issue. BMAS melesat 3,93% ke level harga Rp 1.585/unit.
Meskipun mayoritas bank mini terapresiasi, tercatat terdapat 3 bank mini yang ambruk.
Pertama ada PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) yang ambruk ke level terendah yang diijinkan bursa yakni 7% alias ARB. INPC terkoreksi 6,19% ke level Rp 212/unit.
Selanjutnya posisi buncit kedua dan ketiga masing-masing diisi oleh PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) dan PT Ban Ganesha Tbk (BGTG) dengan koreksi masing-masing 4,24% dan 3,95%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500