Erick Bicara Soal Utang PLN Rp 500 T di DPR, Apa Solusinya?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
03 June 2021 14:07
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). (Dok: PLN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengaku harus segera menyehatkan kondisi keuangan PT PLN (Persero). Utang menumpuk hingga Rp 500 triliun bisa menekan arus kas PLN di masa yang akan datang. 

"Tidak ada jalan kalau PLN itu tidak segera disehatkan, salah satunya saya sejak awal (menjabat) meminta capex (capital expenditure/belanja modal) ditekan sampai 50%. Alhamdulliah menekan bisa sampai 24% (senilai) Rp 24 triliun itu jadi cashflow lebih baik," kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (3/5/2021).

PLN, papar Erick, juga sudah melakukan renegosiasi utang dengan bunga yang lebih rendah. Dari utang Rp 500 triliun, PLN sudah melakukan renegosiasi utang dengan bunga lebih rendah Rp 30 triliun. 

Negosiasi utang tersebut belum berhenti, ada renegosiasi utang senilai Rp 60 triliun dan berdasarkan laporan terakhir, utang senilai Rp 35 triliun sudah masuk dalam proses renegosiasi.

"Tapi tanpa dukungan kementerian lain, kompensasi PLN itu diketok hari ini, baru dibayar 2-3 tahun lagi. Itu ada cost-nya. Alhamdulillah sudah dibayar 6 bulan. Kalau ditanya apakah buku PLN lebih sehat? Itu lebih sehat, semua upaya memperbaiki kinerja PLN," ujar Erick.

Erick menambahkan meminta dukungan dari Komisi VI DPR untuk road map proses transformasi BUMN. Kementerian bersama DPR memetakan secara bersama untuk menentukan mana BUMN yang perlu diselamatkan.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Sebut Utang PLN Tembus Rp 500 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular