Duh! Harga Minyak Pecah Rekor, Kudu Senang atau Khawatir?

Tirta, CNBC Indonesia
03 June 2021 11:32
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta,CNBC Indonesia - Setelah beberapa hari lalu harga batu bara tembus rekor tertinggi tahun 2021, kini giliran minyak mentah menyabet rekor tersebut. Kenaikan harga minyak mentah yang terjadi di tahun ini membuat harga sudah pulih dari tekanan pandemi. 

Harga kontrak minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing naik 0,7% pada waktu perdagangan Asia hari ini, Kamis (3/6/2021). Harga kontrak Brent dipatok di US$ 71,86/barel dan WTI di US$ 69,32/barel. 

Sentimen bullish di pasar minyak datang setelah permintaan diperkirakan bakal naik pada 2021. OPEC selaku gabungan dari negara-negara penghasil minyak memprediksi permintaan minyak naik 6 juta barel per hari (bph) pada 2021 atau setara dengan 6% permintaan global sebelum pandemi. 

Permintaan minyak di berbagai negara terutama Amerika Serikat (AS) dan Eropa mulai meningkat. Di AS banyak warga negaranya yang sudah mulai mengemudi di jalan raya jelang musim panas. Itu artinya ada peningkatan permintaan minyak. 

Sementara itu di Eropa pembukaan ekonomi secara gradual juga meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar. Di sisi lain India sebagai salah satu importir minyak terbesar di dunia juga tercatat sudah mengalami penurunan kasus infeksi belakangan ini. 

Harapan pemulihan permintaan minyak juga membuat para kartel yang tergabung dalam OPEC+ memutuskan untuk menaikkan pasokan ke pasar secara gradual. Dalam pertemuan terakhirnya mereka setuju untuk memompa 350 ribu bph minyak di bulan Juni dan 450 ribu bph di bulan Juli. 

Arab Saudi yang sebelumnya juga memangkas produksi minyaknya secara sukarela kini juga mulai meningkatkan kembali produksinya. Sementara itu produksi minyak di AS turun menjadi 11 juta bph dari sebelum pandemi 13 juta bph. 

Namun belum diketahui pasti kapan produksi AS akan meningkat lagi seiring dengan pemangkasan belanja modal dan tekanan untuk bergeser ke sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan di Negeri Paman Sam. 

Namun pasar optimis permintaan minyak yang tinggi bakal mampu menyerap tambahan suplai minyak Iran jika memang negosiasi nuklir dengan negara barat terutama AS berhasil sehingga sanksinya dicabut. 

Analis memperkirakan bahwa harga minyak bisa tembus ke US$ 80/barel di kuartal ketiga. Berdasarkan survei Reuters harga minyak Brent diperkirakan bakal berada di rata-rata US$ 64,79/barel naik dari proyeksi April di US$ 64,17/barel.


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Koreksi, tapi Masih di Level Tertinggi Setahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular