Sayang Bro! Kalau Gak Libur, IHSG Bisa Naik Cetak Quinttrick

Putra, CNBC Indonesia
01 June 2021 19:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memang libur pada perdagangan hari ini memperingati Hari Lahir Pancasila, akan tetapi apabila tidak libur, indeks acuan pasar modal yakni Indeks Harga Saham Gabungan kemungkinan besar bisa ditutup di zona hijau dan mencatatkan kenaikan lima hari beruntun.

Hal ini karena bursa saham Asia menghijau pada perdagangan Selasa (1/6/2021) ini meskipun negara di kawasan Asia Tenggara sedang parah-parahnya terjangkit Covid-19.

Selain indeks Nikkei Jepang dan Sensex India, semua bursa saham Asia menguat pada hari ini. Indeks Shanghai Composite China dan hang Seng Hong Kong menguat masing-masing 0,26% dan 1,08%. Kemudian Kospi Korea Selatan naik 0,56%. Indeks Strait Times Singapura juga menguat 0,56%.

Indeks SET Thailand melesat lebih dari 1,5%. Bahkan, indeks FTSE Malaysia juga menguat 0,15% meski Negeri Jiran mulai melakukan lockdown pada hari ini.

Malaysia resmi menerapkan lockdown nasional secara total untuk semua sektor sosial dan ekonomi mulai hari ini hingga 14 Juni.

Hal tersebut dilakukan setelah pada Jumat (28/5/2021) negara itu memecahkan rekor infeksi harian baru dengan angka 8.290 kasus infeksi. Angka tersebut angka yang tertinggi dalam sejarah pandemi Covid-19 di Malaysia.

Pengumuman lockdown total disampaikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin. "Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi," ujar Muhyiddin dilansir Straits Times, Sabtu (29/5/2021).

Selain menerapkan lockdown, pemerintah Malaysia juga memberikan stimulus yang membuat bursa Malaysia mampu menguat.

PM Yassin Senin kemarin mengumumkan paket stimulus senilai RM 40 miliar (US$ 9,7 miliar) guna memitigasi dampak dari lockdown.

Dari total stimulus tersebut, sebanyak RM 2,1 miliar merupakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan kepada masyarakat yang berpendapatan kurang dari RM 5.000 per bulan.

Sementara itu kabar baik datang China, ekspansi sektor manufakturnya menunjukkan peningkatan meski tipis.

Caixin/Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur bulan Mei naik menjadi 52, dari bulan sebelumnya 51,9.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Angka di atas 50 menunjukkan dunia usaha tengah dalam fase ekspansi. Analis yang disurvei Reuters sebelumnya memprediksi ekspansi sektor manufaktur China akan tetap sebesar 51,9.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular