
Optimistis RI Lepas Resesi, Rupiah Menguat 1% Lebih di Mei

Kabar baik akhirnya datang bagi rupiah setelah 3 bulan lamanya. Para pelaku pasar kini kembali mengambil posisi beli (long) rupiah setelah mengambil posisi jual (short) sejak akhir Februari lalu. Hal tersebut terlihat dari survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters.
Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.
Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.
Dari 10 mata uang Asia yang disurvei Reuters, pelaku pasar kin mengambil posisi long terhadap 4 mata uang Asia, salah satunya rupiah.
Survei terbaru yang dirilis Kamis (20/5/2021) menunjukkan angka untuk rupiah di -0,06, berbalik dari 2 pekan lalu 0,31. Ini merupakan kali pertama dalam 6 survei terakhir pelaku pasar mengambil posisi long rupiah.
3 mata uang lainnya yang juga diburu pelaku pasar yakni yuan China, peso Filipina, dan yang mengejutkan adalah rupee India.
Posisi rupee India berbalik drastis, dari sebelumnya 0,86 menjadi -0,03. Pelaku pasar sebelumnya bahkan mengambil posisi jual rupee yang terbesar dalam 1 tahun terakhir akibat lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19) di India.
Sejak pertengahan April lalu, penambahan jumlah kasus Covid-19 di India meroket lebih dari 200.000 kasus per hari. Bahkan puncaknya lebih dari 400.000 kasus per hari pada awal Mei lalu. Namun kabar baiknya di pekan ini penambahan kasus Covid-19 di India sudah turun ke bawah 200.000 per hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]