Inflasi PCE Tak Mengkhawatirkan, Wall Street Dibuka Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 May 2021 20:46
Smartsheet Inc. President and CEO Mark Mader attends his company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka di jalur hijau pada perdagangan Jumat (28/5/2021), didorong optimisme bahwa pemulihan ekonomi kian dekat menyusul data ketenagakerjaan yang menggembirakan dan inflasi yang tumbuh tidak secepat yang dikhawatirkan pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 140,75 poin (+0,4%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit menjadi 105,9 poin (+0,31%) ke 34.570,54. S&P 500 naik 11,4 poin (+0,27%) ke 4.212,28 sementara Nasdaq tumbuh 69,2 poin (+0,5%) ke 13.805,51.

Sepanjang pekan ini, indeks S&P 500 telah melesat 1,08% dan hanya selisih 1% dari rekor tertingginya sepanjang sejarah. Sementara itu, Dow Jones naik 0,75% dan Nasdaq naik 2%.

Saham Salesforce melejit nyaris 7% di pembukaan setelah perseroan mencetak penjualan kuartal I-2021 yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Namun, saham HP anjlok 5% meski juga membukukan kinerja prima pada periode yang sama.

Saham Ford kembali melanjutkan relinya, dengan menguat 1% sehingga sepanjang pekan ini terhitung telah melesat hingga 12%. Reli terjadi setelah perseroan mengumumkan rencana strategis untuk menggarap mobil listrik.

Pada Kamis Dow Jones melesat 141,59 poin sementara S&P 500 menguat 0,1%., tapi Nasdaq cenderung flat pada sesi penutupan. Namun sepanjang Mei, indeks S&P 500 cenderung flat, sementara Dow Jones naik 1,7% dan Nasdaq melemah 1,6%.

Pasar menyambut positif klaim tunjangan pengangguran baru yang pekan lalu turun ke level terendah di era pandemi yakni 406.000. Data tersebut mengindikasikan bahwa tekanan ekonomi di AS mulai surut.

Indeks harga inti Personal Consumer Expenditure (PCE) yang menunjukkan belanja konsumen dan daya beli masyarakat tercatat melaju lebih cepat dari ekspektasi, yakni sebesar 3,1% (secara tahunan) pada April. Ekonom dalam polling Dow Jones semula memperkirakan angka 2,9%.

Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan naik 14,9% sementara belanja konsumen tumbuh 0,5% atau sejalan dengan estimasi. Indeks PCE menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk mengukur tingkat inflasi di lapangan.

"Dua faktor ekonomi makro kemungkinan berkontribusi dalam penguatan keyakinan pasar yang berujung pemulihan: tanda kenaikan inflasi dan tanda perbaikan pasar tenaga kerja," tutur Direktur Pelaksana Goldman Sachs Chris Hussey dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Investor juga memantau negosiasi politik di Washington soal paket belanja infrastruktur. Anggota Senat dari Partai Republik mengajukan proposal senilai US$ 928 miliar untuk mengganti proposal Presiden AS Joe Biden, yang mengusulkan kucuran sebesar US$ 1,7 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengawali Pekan, Dow Futures Anjlok 105 Poin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular