Mengawali Pekan, Dow Futures Anjlok 105 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 October 2021 19:44
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Senin (11/10/2021), setelah pekan lalu menguat menyambut rilis kinerja keuangan kuartal III-2021 bank di AS.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah hingga 105 poin (-0,3%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga melemah, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,4%.

Beberapa sentimen yang menekan pasar hari ini adalah pertumbuhan ekonomi China kuartal III-2021 yang hanya tumbuh 4,9% (tahunan), atau di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Reuters yang memperkirakan angka 5,3%. Produksi industri bulan lalu juga di bawah ekspektasi.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar melompat melampaui angka 1,61%. Kenaikan tersebut memicu tekanan terhadap saham teknologi dan memicu aksi juala tas saham berbasis pertumbuhan menuju saham berbasis nilai.

Saham Disney turun 1,6% di sesi pra-pembukaan setelah Barclays memangkas peringkat saham tersebut di tengah proyeksi perlambatan pertumbuhan pelanggannya.

Pada Jumat pekan lalu, Dow Jones lompat 382 poin atau 1,58% selama sepekan, sedangkan S&P 500 melesat 1,82% menjadi kinerja mingguan terbaik sejak Juli. Di sisi lain, Nasdaq melompat 2,18% atau yang terbaik sejak Agustus.

Sejauh ini, 41 emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 melaporkan kinerja kuartalan yang lebih baik, dengan 80% di antaranya mencetak laba per saham (earning per share/EPS) di atas ekspektasi (menurut data FactSet) per kuartal III-2021. Pertumbuhan laba bersih diperkirakan mencapai 30%, atau menjadi kinerja kuartalanĀ terbaik sejak 2010.

Penguatan pekan lalu dipicu data penjualan ritel AS per September yang dilaporkan tumbuh 0,7% atau jauh melampaui ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan pelemahan sebesar 0,2%.

"Wall Street mengekspektasikan perlambatan belanja, tetapi ternyata konsumen AS tak bisa diremehkan," tutur Edward Moya, analis senior Oanda, seperti dikutip CNBC International.

Beberapa emiten besar akan merilis kinerja keuangan pekan ini seperti Netflix, Johnson & Johnson, United Airlines dan Procter & Gamble. Tesla, Verizon serta IBM juga akan merilis kinerja keuangannya pada pengujung pekan nanti.

Dow Jones saat ini hanya terpaut 1% kurang dari rekor tertingginya, sementara S&P 500 dan Nasdaq tumbuh masing-masing sebesar 1,6% dan 3,3%. Investor akan memantau rilis kinerja keuangan, persoalan rantai pasokan di AS, dan inflasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi PCE Tak Mengkhawatirkan, Wall Street Dibuka Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular