Data Tenaga Kerja Beri Kejutan, Dow Dibuka Melesat 195 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 May 2021 20:51
People walk down Broadway past the Wall Street subway station in New York September 15, 2008. REUTERS/Chip East
Foto: REUTERS/Chip East

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melesat pada perdagangan Kamis (27/5/2021), menyusul positifnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengindikasikan pemulihan ekonomi Negara Adidaya tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 194,8 poin (+6,8%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit bertambah menjadi 248,3 poin (+0,72%) ke 34.571,32. S&P 500 naik 12 poin (+0,29%) ke 4.208,01 sementara Nasdaq minus 20,7 poin (-0,15%) ke 13.717,25.

Data klaim pengangguran AS memberikan kejutan dengan hanya 406.000 klaim tunjangan pengangguran baru per pekan lalu, atau lebih baik dari survey Dow Jones yang mengestimasikan angka 425.000. Ini merupakan angka terendah di era pandemi. Sementara itu, Kementerian Perdagangan memprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,4% di kuartal II-2021.

Saham Ford menguat dengan kenaikan harga sebesar 1% setelah RBC menaikkan rekomendasi atas saham perseroan. Kemarin Rabu, saham produsen otomotif ini melejit 8% setelah merilis rencana besarnya menggarap pasar mobil listrik. Saham Boeing melesat 2,7%.

Sebaliknya, saham GameStop ambles 4% sementara AMC Entertainment drop 3,7%. Saham Microsoft, Netflix, dan Amazon juga diperdagangkan merah, mengindikasikan bahwa pemodal mulai merotasi kepemilikan ke saham siklikal yang diuntungkan tatkala ekonomi pulih.

Saham Nvidia sedikit melemah setelah produsen chip mikro ini mencetak kinerja penjualan dan laba bersih yang melampaui ekspektasi pelaku pasar di Wall Street. Pendapatan perseroan melesat 88% secara tahunan.

Kemarin, indeks S&P 500 menguat hanya 0,2% dengan nilai transaksi yang tipis didorong ekspektasi pembukaan kembali ekonomi yang mengangkat saham maskapai penerbangan dan operator kapal pengangkutan. Indeks Dow Jones relatif flat, sedangkan Nasdaq menguat 0,6%.

Perdagangan diprediksi masih akan sepi jelang akhir pekan Memorial Day. "Bursa saham sepi karena investor masih mengantisipasi langka The Fed selanjutnya," tutur Mark Hackett, Kepala Riset Investasi Nationwide, seperti dikutip CNBC InternationalVolatilitas dan nilai serta volume perdagangan yang rendah, lanjut dia, biasa terjadi jelang libur panjang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular