Duh! Orang AS Pesimistis, Wall Street Ambles, Moderna Cuan

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
26 May 2021 06:52
FILE - In this Oct. 14, 2020 file photo, the American Flag hangs outside the New York Stock Exchange in New York.Stocks were posting strong gains in early trading Thursday, May 13, 2021, following three days of losses and the biggest one-day drop in the S&P 500 since February.  (AP Photo/Frank Franklin II, File)
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham di bursa Wall Street AS ditutup melemah pada perdagangan Selasa (25/5/2021) waktu AS atau Rabu pagi waktu Indonesia, menyusul beberapa sentimen negatif tentang masa depan ekonomi Amerika Serikat (AS) pascapandemi.

Mengacu data CNBC, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir turun 0,2% di level 34.312,46, dan S&P 500 yang punya konstituen saham lebih banyak juga minus 0,2% dan berakhir di level 4.188,13.

Adapun Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan saham-saham teknologi turun 0,03% cenderung flat di 13.657,17.

Sentimen negatif timbul menyusul data dari The Conference Board yang menunjukkan indeks kepercayaan konsumen AS bergerak datar pada Mei ini, yang menandakan orang Amerika merasa kurang optimistis tentang pekerjaan dan lingkungan bisnis dalam beberapa bulan mendatang bahkan ketika mereka melihat kondisi saat ini secara positif.

"Mungkin data ekonomi dengan kekecewaan pada kepercayaan konsumen yang mendorong penurunan bursa saham karena indeks diperkirakan akan sedikit meningkat," kata Peter Cardillo dari Spartan Capital Securities, kepada AFP, dilansir CNBC.

Sementara itu saham perusahaan bioteknologi Moderna berhasil memperoleh keuntungan alias cuan sebesar 3,1% setelah produsen obat tersebut mengatakan uji coba telah menunjukkan vaksin Covid-19 "sangat efektif" pada remaja berusia 12-17 tahun, dan perusahaan akan meminta persetujuan regulator pada bulan Juni.

Di sisi lain, saham Lordstown Motors anjlok 7,5% karena startup truk listrik itu menyatakan perlu meningkatkan modal tambahan untuk memenuhi target produksinya.

Meski begitu hal ini mencerminkan pemulihan dari penurunan yang lebih parah pada perdagangan di hari sebelumnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular