BI Ramal Defisit Transaksi Berjalan 1-2% PDB Tahun Ini

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 May 2021 14:24
Perry Warjiyo, Bank Indonensia. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Perry Warjiyo, Bank Indonensia. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit (CAD) pada 2021 di kisaran 1-2%. Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang diperkirakan terus berlanjut pada tahun ini.

"CAD diperkirakan akan tetap rendah 1-2% dari PDB," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (25/5/2021)

Pada triwulan I 2021 mencatat defisit transaksi berjalan cenderung rendah, di tengah kinerja neraca barang yang tetap surplus. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat defisit sebesar 1,0 miliar dolar AS (0,4% dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus sebesar 0,9 miliar dolar AS (0,3% dari PDB)

Surplus neraca barang terjadi akibat perbaikan kinerja ekspor seiring peningkatan permintaan dari negara mitra dagang dan kenaikan harga komoditas dunia. Sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan permintaan domestik yang melanjutkan perbaikan, kinerja impor juga meningkat cukup tinggi sehingga menahan surplus neraca barang lebih lanjut.

"Peningkatan ekspor terjadi di semua komoditas utama," ujar Perry.

Pengendalian neraca terus dilakukan demi mendukung pemulihan ekonomi ke depan. "Ke depan upaya untuk memperkuat ketahan eksternal termasuk bersama pemerintah meningkatkan iklim investasi yang makin kondusif dan menjaga daya tarik aset keuangan domestik," terangnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CAD 2020 Ramping, Awas 2021 Bisa Melar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular