Saham Kapal-kapalan Ngamuk, Jadi Kayak Bank Mini-Farmasi Gak?

Putra, CNBC Indonesia
21 May 2021 07:40
(CNBC Indonesia/ Rivi Satrianegara)
Foto: Ilustrasi kapal/CNBC Indonesia/ Rivi Satrianegara

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sebelumnya bursa dalam negeri diramaikan oleh saham-saham di sektor farmasi melesat kencang akibat sentimen vaksin Covid-19 dan saham sektor perbankan mini yang terbang akibat sentimen konsolidasi perbankan, kali ini ada sektor baru di bursa yang akhir-akhir ini sedang 'manggung'.

Adalah sektor industri perkapalan dan transportasi laut yang akhir-akhir ini sahamnya melesat kencang.

Fenomena terbangnya saham-saham perkapalan ini bisa diatribusikan kepada efek dari terbangnya harga-harga komoditas akibat sentimen commodity supercycle.

Komoditas seperti minyak dan batu bara yang biasanya menjadi klien jasa angkutan emiten-emiten perkapalan, sehingga dengan melesatnya harga komoditas tersebut maka industri perkapalan ini tentunya juga akan diuntungkan.

Simak gerak saham-saham perkapalan pada perdagangan Kamis kemarin (20/5/21) dan kinerja harganya sebulan terakhir berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kenaikan saham perkapalan pada perdagangan kemarin dipimpin oleh PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) yang harga sahamnya berhasil melesat 26,92% ke level harga Rp 132/unit.

Apresiasi saham WINS pada perdagangan kemarin sukses menyusul saham perkapalan lain yang sudah terbang ke level ARA beberapa kali, di mana kenaikan WINS kemarin merupakan kenaikan dua digit pertama WINS selama sebulan terakhir.

Melesatnya saham emiten kapal migas ini juga terjadi setelah investor merespons positif aksi korporasi private placement (penerbitan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu/non HMETD) yang akan dilakukan oleh perseroan.

Dalam prospektusnya, perseroan siap menerbitkan 250 juta saham baru dan meraup dana Rp 30 miliar untuk merealisasikan rencana ekspansi kegiatan usaha perseroan.

Bahkan dalam prospektus tersebut digadang-gadang akan ada calon investor strategis baru yang akan menyerap mayoritas private placement yang akan diterbitkan oleh WINS.

Selanjutnya di posisi kedua ada saham PT Temas Tbk (TMAS) yang pada perdagangan kemarin berhasil melonjak ke level auto reject atas (ARA) 24,82% di harga Rp 352/unit.

Kenaikan TMAS ke level ARA bahkan sudah dibukukan perseroan selama tiga hari terakhir sehingga dalam sebulan ini TMAS sudah mencatatkan apresiasi sebesar 121,38%.

Selanjutnya emiten perkapalan lain yang selama sebulan terakhir juga sudah sukses terbang tinggi adalah PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) di mana dalam waktu sebulan harga saham perseroan sudah terapresiasi sebesar 67,59%.

Lantas, akankah saham sektor ini akan menjadi The Next Hot Sector setelah farmasi dan bank mini?

Semuanya tergantung keputusan pada investor dalam menempatkan dananya serta horizon investasi yang dipilih.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular