
Ngamuk 410%, Saham Multipolar Akhirnya Digembok Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) mulai perdagangan hari ini, Kamis (20/5/2021).
Suspensi dilakukan BEIĀ dalam rangka cooling down, lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham induk PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) ini.
Adapun penghentian sementara perdagangan saham MLPL tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.
"[D]engan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham PT Multipolar Tbk. (MLPL)," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional PerdaganganĀ Irvan Susandy, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (20/5).
Pihak bursa juga mengimbau, para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Gerak saham MLPL dalam sebulan terakhir tergolong 'liar', dengan lonjakan mencapai 139,74%. Adapun dalam sepekan, saham ini melejit 56,03%.
Secara year to date (ytd), saham MLPL sudah 'terbang' setinggi 409,86%.
Dalam 30 hari perdagangan terakhir, saham MLPL setidaknya sudah 5 kali menduduki posisi 5 besar top gainers, yakni pada 23 April (naik 14,81%), 27 April (7,78%), 29 April (17,71%), 17 Mei (24,78%) dan 18 Mei (22,70%).
Adapun sentimen terbaru yang ikut mendorong kenaikan saham MLPL ialah terkait konfirmasi perusahaan atas kabar masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek ke MPPA dengan membeli 4,76% saham perusahaan.
Multipolar, sebagai induk usaha MPPA, melepas saham sebanyak 11,9% ke tiga entitas perusahaan. Dari 11,9% saham MPPA yang dilepas itu, masing-masing dibeli Panbridge Invesment Ltd sebesar 3,33%, Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%, dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/5/2021), manajemen MLPL menjelaskan PT Pradipa Darpa Bangsa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.
Sebanyak 99,996% saham Pradipa itu dipegang oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, pemilik Gojek, dan sebesar 0,004% dipegang oleh PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lippo Jual Saham Multifiling Rp 469 M ke Investor Hong Kong