Nyaris ke Rp 14.300/US$, Rupiah Terlemah Kedua di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 May 2021 15:41
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sementara itu dari dalam negeri pelaku pasar kini malah dibuat cemas akan virus corona. Sebab, meski sudah dilarang, masih banyak warga yang mudik Lebaran, begitu juga tempat-tempat wisata yang penuh. Hal tersebut tentunya berisiko meningkatkan kasus Covid-19.

Apalagi, negara-negara di ASEAN sudah mengalami kenaikan kasus, bahkan menerapkan kembali lockdown.

Mulai Minggu kemarin, Singapura kembali mengetatkan pembatasan kegiatan publik dan akan berlangsung dalam satu bulan ke depan.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pembatasan dilakukan mulai dari aturan pertemuan tatap muka maksimal dua orang serta larangan makan di restoran.
Seluruh aktivitas perkantoran pun disetop dan warga Singapura akan kembali bekerja dari rumah (work from home).

Kebijakan tersebut dilakukan guna meredam penyabaran Covid-19 yang kembali meningkat. Hingga Minggu siang kemarin, Singapura melaporkan kasus Covid-19 di 38 komunistas. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak April tahun lalu ketika virus corona dilaporkan menyerang 40 komunitas.

Dari 38 komunitas tersebut, sebanyak 7 orang dilaporkan virus corona mutasi B1617 yang pertama kali terdeteksi di India.

Total kasus aktif Covid-19 di Singapura saat ini sebanyak 450 orang. Meski kasusnya tidak banyak, tetapi tren penambahan kasus tersebut menjadi kemunduran bagi Singapura, sehingga lockdown kembali harus ditertapkan.

Malaysia juga kembali menerapkan lockdown secara nasional mulai 12 Mei lalu hingga 7 Juni. Lockdown ini merupakan ketiga kalinya, setelah Maret 2020 dan Januari 2021. Malaysia kini berada di tengah gelombang ketiga kebangkitan corona.

Selain itu, Taiwan memutuskan untuk menaikkan tingkat kewaspadaan Covid-19 di Taipei dan New Taipei pada Sabtu waktu setempat, setelah ditemukan 180 kasus penularan lokal di negara tersebut.

Pemerintah Taiwan memutuskan untuk melarang pertemuan dan menutup banyak tempat umum selama dua pekan mendatang, seperti mengutip Reuters, Minggu (16/5/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular