Habis Melejit Fantastis, Awal Pekan Ini Harga CPO Ambrol!

Tirta, CNBC Indonesia
17 May 2021 11:50
Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2021 banyak komoditas yang harganya beterbangan. Salah satunya adalah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Walaupun perdagangan hanya berlangsung tiga hari saja pekan lalu karena bertepatan dengan libur hari raya Idul Fitri harga minyak sawit naik hampir 2% dan tembus RM 4.506/ton.

Namun mengawali perdagangan perdana dan kontrak baru hari ini, Senin (17/5/2021) harga minyak sawit mentah ambles. Harga kontrak CPO pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatif Exchange turun 1,63% ke RM 4.215/ton. 

Ada indikasi juga pasar masih jet lag setelah libur panjang. Di sisi lain harga yang tembus rekor juga memantik aksi jual para spekulan maupun trader yang ingin merealisasikan keuntungan. Apalagi jelang akhir Mei kekhawatiran tentang ketatnya pasokan berangsur mereda. 

Ekspor memang masih naik. Berdasarkan laporan surveyor kargo Intertek Testing Services ekspor minyak sawit Malaysia hingga pertengahan bulan Mei naik 17,1% dibanding bulan sebelumnya. 

Pengiriman minyak sawit dari Malaysia bulan ini diperkirakan mencapai 685.114 ton. Padahal jika menegok periode 1-15 April lalu ekspor hanya mencapai 585.280 ton saja. 

Namun laporan Departemen Pertanian AS (USDA) juga menjadi faktor yang dicermati pasar. Dalam laporannya, USDA memperkirakan bahwa stok jagung untuk tahun kalender pemasaran 2021/2022 bakal mencapai 1,5 miliar gantang. 

Di sisi lain, output di Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia juga diperkirakan bakal naik di paruh kedua tahun ini. Lagipula harga minyak sawit mentah juga sudah reli tajam diikuti dengan minyak nabati lain. 

Kenaikan harga yang terlalu tinggi pada akhirnya bisa memicu tren pergeseran pola konsumsi. Apalagi untuk kasus biodiesel. Kenaikan harga CPO yang terlalu tinggi membuat program biodiesel menjadi kurang ekonomis. 

MIDF Research mempertahankan proyeksi positifnya di sektor perkebunan dengan perkiraan harga CPO sebesar RM 3.000 per ton untuk tahun ini. 

Namun, perusahaan riset lain yakni Kenanga Research, telah mempertahankan peringkat 'netral' di sektor perkebunan dengan perkiraan harga CPO 2021 yang tidak berubah tetapi yakin puncaknya akan segera terjadi.

Terlepas dari itu semua, harga CPO sudah melesat tajam dan menyentuh level tertinggi lebih dari satu dekade terakhir. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CPO Naik 1% Lebih, Harga Tembus RM 3.400/ton Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular