Ogah Ketinggalan Kereta, Bursa Eropa Ikut 'Berpesta'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2021 15:26
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah kemarin mengalami koreksi, hari ini bursa saham Eropa berhasil bangkit. Bursa saham Benua Biru tertular optimisme yang digaungkan Wall Street dan Asia.

Pada Jumat (15/5/2021) pukul 15:14 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Eropa:

Kebangkitan bursa saham dunia dimulai dari Amerika Serikat (AS). Dini hari tadi waktu Indonesia, tiga indeks utama di bursa saham New York ditutup menguat signifikan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,29%. Sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite melonjak masing-masing 1,22% dan 0,72%.

Ternyata pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam belum solid betul. Ini terlihat dari data ketenagakerjaan terbaru.

Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 8 Mei 2021 berkurang 34.000 menjadi 473.000. Angka ini di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 490.000.

"Dari sisi suplai, ekonomi diibaratkan masih mengikat tali sepatu, belum berlari. Namun nantinya pasti akan ada peningkatan produksi sehingga mampu memenuhi permintaan," kata David Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Advisors yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Data ini menggambarkan bahwa penciptaan lapangan kerja belum ideal, masih jauh menuju maximum employment yang dicita-citakan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Oleh karena itu, sepertinya The Fed masih tetap mempertahankan posisi (stance) kebijakan moneter ultra-longgar sampai keadaan diyakini benar-benar sudah membaik.

Artinya, suku bunga acuan rasanya akan tetap rendah, dekat dengan 0%, untuk waktu yang agak lama. Tren suku bunga rendah membuat biaya ekspansi emiten menjadi lebih murah yang kemudian bakal mendongkrak laba. Ketika laba terangkat, maka harga saham ikut menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular