
Melesat 900%, Laba BRMS Jadi US$ 1,68 Juta di Kuartal I

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan laba bersih senilai US$ 1,68 juta melesat 938,76% pada kuartal I-2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 161.265. Lonjakan laba ini dikontribusikan dari peningkatan produksi emas dan pendapatan perusahaan.
Pada kuartal I-2020, pendapatan perusahaan naik 37,1% menjadi US$ 1,36 juta, dari sebelumnya US$ 991.860. Sementara produksi emas perusahaan naik dari sebelumnya hanya 2 kg di kuartal I-2020, menjadi 24 kg di kuartal I-2021.
CEO & Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan pada kuartal I-2021, BRMS juga mencatatkan Pendapatan Lain-Lain sebesar US$2,03 juta yang terdiri dari Penghapusan Utang dan Penilaian Persediaan. Penghapusan Utang merupakan Pendapatan yang dicatatkan karena adanya efisiensi dan penghematan biaya oleh Perusahaan yang terjadi karena pelunasan tagihan kepada para kontraktor yang lebih kecil dari estimasi biaya sebelumnya.
Sementara penilaian persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar (Penambangan Tanpa Izin/PETI) sebelumnya.
"Terlepas dari peningkatan kinerja keuangan dan produksi tahunan tersebut, kami sebenarnya bisa membukukan pencapaian yang lebih baik di kuartal pertama tahun ini. Kondisi pandemi global telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China untuk perawatan berkala fasilitas pabrik yang ada saat ini di Poboya, Palu," kata Suseno dalam siaran resminya, Selasa (11/05/2021).
Hal ini pun mengakibatkan pabrik BRMS terpaksa beroperasi hanya dengan kapasitas sebesar 70% di semester I- 2021. Dia menambahkan saat ini beberapa suku cadang yang dibutuhkan tersebut kini telah tiba dan telah terpasang di pabrik terkait. Sehingga perusahaan dapat mengoperasikan pabrik yang ada saat ini dengan kapasitas penuh di bulan Mei atau Juni 2021.
"Kami belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan di kuartal I-2021, semua pendapatan kami berasal dari produksi dan penjualan emas. Pendapatan Perusahaan sebenarnya bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan," kata dia.
BRMS juga menargetkan bisa meningkatkan pendapatan dan laba bersih perusahaan di semester II-2021.
Seiring dengan beroperasinya pabrik yang ada dengan kapasitas penuh dan diprosesnya bijih emas dengan rata-rata kadar yang lebih tinggi. Selain itu pada paruh kedua ada potensi pendapatan dari jasa konsultasi penambangan.
"Kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara signifikan di kuartal II- 2022 dengan diselesaikannya pabrik kedua kami di Poboya, Palu dengan kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya. Kenaikan produksi emas ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba BRMS tahun depan," ujar Suseno.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRMS Kantongi Restu OJK Untuk Lakukan Rights Issue