
Sesi I Saham BAJA Unjuk Gigi Terbang 23%, KOBX Top Losers

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten nikel pelat merah PT Timah Tbk (TINS) ditutup sebagai top losers pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (7/5/2021). Para investor tampaknya mulai melakukan aksi profit taking (ambil untung), setelah saham TINS menguat selama 3 hari beruntun.
Setali tiga uang, saham emiten ritel telepon seluler (ponsel) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga terpaksa menjadi pesakitan kali ini, menghentikan pada 2 hari sebelumnya.
Setelah sempat menguat di awal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali lemas hari ini. IHSG turun 0,41% ke posisi 5.945,93 pada penutupan sesi I perdagangan, Jumat (7/5).
Menurut data BEI, ada 184 saham naik, 256 saham terkoreksi dan 173 saham tidak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,56 triliun dan volume perdagangan mencapai 8,84 miliar saham.
Investor asing pasar saham angkat kaki dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 39,61 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 73,94 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (7/5).
Top Gainers
Saranacentral Bajatama (BAJA), saham +23,13%, ke Rp 362, transaksi Rp 53,0 M
Agro Yasa Lestari (AYLS), +19,28%, ke Rp 99, transaksi Rp 6,4 M
Gunawan Dianjaya Steel (GDST), +18,52%, ke Rp 128, transaksi Rp 20,5 M
Kioson Komersial Indonesia (KIOS), +14,20%, ke Rp 965, transaksi Rp 39,0 M
Island Concepts Indonesia (ICON), +9,01%, ke Rp 121, transaksi Rp 7,9 M
Top Losers
Kobexindo Tractors (KOBX), saham -4,46%, ke Rp 193, transaksi Rp 4,3 M
Timah (TINS), -3,71%, ke Rp 1.815, transaksi Rp 178,9 M
Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), -3,39%, ke Rp 9.275, transaksi Rp 34,1 M
Erajaya Swasembada (ERAA), -3,28%, ke Rp 590, transaksi Rp 36,8 M
DMS Propertindo (KOTA), -3,11%, ke Rp 312, transaksi Rp 85,9 M
Berdasarkan di atas, saham emiten produsen baja, BAJA, berhasil menjadi pemuncak klasemen top gainers setelah melonjak 23,13% ke Rp 362/saham.
Saham BAJA melanjutkan penguatan sejak kemarin, ketika ditutup melesat 17,60% ke Rp 294/saham.
Praktis, dalam sepekan saham ini sudah terdongkrak 54,70%, sementara dalam sebulan melesat 96,74%.
Berbanding terbalik, saham emiten tambang BUMN, TINS, malah ambles 3,71% ke RP 1.815/saham. Anjloknya TINS terjadi karena investor mulai melakukan aksi profit taking, lantaran sahamTINS sudah menguat selama 3 hari beruntun.
Dalam sepekan, saham ini naik 4,91%, sementara dalam sebulan melesat 15,24%.
Terbaru, emiten produsen timah-nikel ini mencatatkan laba bersih di kuartal I-2021 sebesar Rp 10,34 miliar, laba ini naik dari secara tahun (year-on-year/YoY) dari periode sebelumnya yang mengalami kerugian Rp 412,85 miliar.
Laba bersih dibukukan karena tertolong oleh menurunnya beban keuangan menjadi Rp 98,56 miliar rupiah dibandingkan Rp 214,36 miliar tahun lalu, walau penjualan menurun 44,77% menjadi hanya Rp 2,44 triliun rupiah saja dibandingkan Rp 4,43 triliun rupiah di kuartal pertama tahun lalu.
Sama seperti TINS, saham ERAA terpelanting 3,28% ke RP 590/saham. Koreksi ini menghentikan penguatan saham ERAA selama dua hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham ini melorot 3,28%.
Informasi saja, ERAA bakal menyelenggarakan i Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST pada 25 Mei 2021 di Erajaya Plaza, Jakarta Barat.
Salah satu mata acara rapat tersebut ialah penetapan penggunaan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan tahun buku 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit