
Cadangan Devisa Perkasa, Rupiah Bisa ke Rp 14.100-an/US$!

Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, menyatakan ruang kenaikan cadangan devisa masih terbuka lebar. Dia memperkirakan cadangan devisa bisa mencapai kisaran US$ 140-142 miliar pada akhir tahun ini.
Salah satu penopang kenaikan cadangan devisa adalah dari sisi perdagangan. Tren kenaikan harga komoditas akan membuat penerimaan valas Indonesia ikut terangkat.
Misalnya batu bara. Sepanjang tahun ini, harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) melonjak 17,82%.
Kemudian minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang juga merupakan komoditas andalan ekspor Tanah Air. Sepanjang tahun ini, harga CPO di Bursa Malaysia melonjak 13,18%.
"Surplus neraca perdagangan sepertinya masih akan berlanjut pada semester I-2021 karena kinerja ekspor yang impresif akibat kenaikan harga komoditas dan pemulihan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama seperti China dan AS. Oleh karena itu, defisit transaksi berjalan (current account deficit) 2021 kami perkirakan akan terkendali," papar Faisal dalam risetnya.
Seiring dengan kuatnya cadangan devisa dan defisit transaksi berjalan yang terkendali, Faisal memperkirakan rupiah bisa terus menguat. Bank Mandiri memperkirakan rupiah akan berada di Rp 14.177/US$ pada akhir tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
