
Manfaatkan Lahan Bekas Tambang, PTBA Berencana Bikin PLTS

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kini berbondong-bondong meninggalkan penggunaan energi fosil, dan beralih kepada energi ramah lingkungan atau energi baru terbarukan (EBT). Hal ini pun mendorong PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masuk pada produksi energi ramah lingkungan. Bahkan dalam 10 tahun ke depan perusahaan memiliki visi bertransfromasi dari perusahaan batu bara menjadi perusahaan energi.
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan selain melalui hilirisasi batu bara, perusahaan juga akan manfaatkan lahan bekas tambang untuk menghasilkan energi ramah lingkungan. Dia menyebutkan salah satu contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang bisa menggunakan lahan bekas tambang milih perusahaan.
"Kami melihat bekas tambang ribuan hektar untuk membuat pembangkit listrik tenaga surya satu 1 mega watt (MW) ekuivalen dengan 1 hektar. Kalau menggunakan bekas tambang bukit asam 1.000 hektar dan itu kecil bagi perusahaan tambang, karena kami masih punya 99 ribu ha," kata Suryo dalam Podcast Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia, Rabu (05/05/2021).
Dia menambahkan, jika memanfaatkan lahan bekas tambang PTBA hingga 1.000 ha maka jumlah listrik yang dihasilkan bisa mencapai 5.000 MW. Besaran itu pun hanya memanfaatkan 20% dari lahan yang dikelola perusahaan.
"Kami akan masuk kesana dengan memanfaatkan lahan bekas tambang, sehingga bekas tambang kami tidak merusak lingkungan melainkan bisa dimanfaatkan untuk renewable energy," katanya.
Dari sisi pendanaan pun PTBA memiliki kekuatan untuk menunjang proyek tersebut, dan tidak perlu lagi membeli lahan. Suryo mengatakan ke depannya perusahaan akan bergerak menuju hilirisasi untuk mengurangi risiko fluktuasi harga batu bara.
Selama ini permasalahan perusahaan batu bara biasanya pada fluktuasi harga batu bara, yang langsung berdampak pada penurunan pendapatan dan laba. Jika PTBA melakukan hilirisasi dengan gasifikasi, maka produk turunan yakni dimethylether (DME) akan lebih stabil karena akan diatur.
"Harganya relatif stabil kalau ada fluktuasi harga batu bara yang terpengaruh, jualan DME-nya tidak terpengaruh ini membuat bisnis lebih stabil dan aman ke depannya," ujar dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebesar Changi Airport, PTBA Bangun PLTS Atap di Soetta