
Waduh! 'Tsunami' Covid India Bikin Asing Cicil Masuk RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak tidak hanya bagi perekonomian tetapi juga pasar saham. Ini terlihat dari perilaku investor asing yang tarik ulur masuk ke pasar saham.
Menurutnya, saat pandemi Covid-19 banyak investor terutama asing memilih keluar dari pasar saham Indonesia. Kondisi ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam di tahun lalu.
"Sebetulnya porsi asing itu bisa lebih besar lagi tapi memang untuk masuk kembali [ke pasar saham] masih tertahan, apalagi kasus [Covid-19] di India meningkat, apakah akan terjadi di Indonesia dan semoga tidak, tapi itu yang dikhawatirkan investor," ujarnya dalam program InvesTime, Senin (4/5/2021).
Lanjutnya, saat ini, meski sudah terlihat ada pemulihan ekonomi dan telah dilakukan vaksinasi massal di Tanah Air, investor asing masih belum sepenuhnya kembali ke pasar saham Indonesia. Sebab, kekhawatiran akan terjadinya lonjakan baru kasus Covid-19 menjadi pertimbangan.
"Ini yang membuat investor masih menunggu atau lebih berhati-hatilah istilahnya," jelasnya.
Ia menjelaskan, kepemilikan saham asing di Indonesia terbanyak ada di perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar di atas Rp 100 triliun alias big cap. Dengan demikian, saat terjadi gejolak di pasar saham, saham yang turun paling dalam adalah saham-saham big cap.
Namun, saat kondisi pasar saham kembali normal, maka asing pun akan memilih untuk masuk ke saham big cap tersebut. Artinya, meski saat ini saham big cap dilepas besar-besar dan harga turun, nantinya akan kembali naik.
"Jadi itu memang saham-saham big cap ini selalu asing keluar pertama dan kalau asing masuk begitu pula saham yang dituju yang big cap, sebelum saham-saham lainnya. Ini hal umum yang terjadi dan kita nggak perlu khawatir sebelumnya," tegasnya.
Mengacu data BEI, beberapa saham dengan kapitalisasi di atas Rp 100 triliun di antaranya big four PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 784 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 497 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 281 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 104 triliun.
Lainnya yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 316 triliun, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 219 triliun.
Sepanjang tahun ini, hingga perdagangan sesi II Selasa (4/5), investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp 904 miliar di pasar reguler, sementara itu dalam sebulan terakhir akumulatif Rp 2,5 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepekan Lalu, Asing Ternyata Minggat di 10 Saham Ini