
Awas! Jika Tembus 5.890 IHSG Berisiko Dibanting Lebih Dalam

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi dibanting pada perdagangan sesi I, Selasa (5/5/2021). IHSG sempat menguat 0,2% di awal perdagangan sebelum berbalik melemah 0,32% dan mengakhiri perdagangan sesi I di 5.933,301. Di perdagangan sesi II, IHSG masih berisiko turun lebih jauh.
Nilai transaksi yang tercatat hingga siang senilai Rp 4,57 triliun. Sebanyak 197 saham menguat, 257 ambles dan sisanya 168 tak bergerak. Nilai net buy asing juga kecil hanya Rp 27,67 miliar saja.
Sudah berkali-kali IHSG dibanting keras dari zona apresiasi menuju zona koreksi. Pasar tidak bersemangat. Menyambut bulan Mei, ada sentimen Sell on May & Go Away yang juga turut mempengaruhi psikologis pelaku pasar sehingga memilih melepas dulu kepemilikan sahamnya dan menunggu (wait & see).
Sentimen pasar global pun masih belum cukup bagus, bursa saham AS (Wall Street) bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat, dan bursa utama Asia juga menyusul.
Secara teknikal, IHSG semakin menjauh dari level 6.000. IHSG juga membentuk pola Descending Triangle, yang merupakan pola bearish atau tren menurun.
IHSG sempat melewati garis atas yang sebenarnya bisa memicu momentum penguatan, sayangnya kembali ke bawahnya dan kembali tertekan.
Sementara Batas bawah pola tersebut berada di kisaran 6.890 yang akan menjadi support kuat.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic pada grafik harian bergerak naik meski masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun meski belum mencapai wilayah oversold.
IHSG sudah berada di dekat support 5.920. Jika level tersebut dilewati, IHSG bersiko merosot ke batas bawah pola Descending Triangle 5.890. Jika level tersebut juga dilewati, IHSG berisiko ambrol lebih dalam.
Sementara 5.950 menjadi resisten terdekat, jika dilewati IHSG berpeluang naik ke 6.000, sebelum menuju 6.030.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000