Jilat Zona Hijau di Pembukaan, IHSG Berakhir Terkoreksi 0,72%

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 May 2021 15:39
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menghijau hanya beberapa menit di pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (3/5/2021) dengan koreksi, menyusul kekhawatiran seputar perkembangan kasus Covid-19 di India.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 5.952,598 atau drop 43 poin (-0,72%). Nilai transaksi tercatat hanya Rp 9,2 triliun dengan 19 miliaran saham berpindah tangan 1 jutaan kali.

Sebanyak 190 saham menguat, 307 saham melemah dan 225 sisanya stagnan. Investor asing yang pada sesi pertama membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 7 miliar berbalik menjadi pemborong, dengan pembelian bersih (net buy) Rp 70,7 miliar di pasar reguler.

Saham yang mereka buru terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai Rp 48,9 miliar dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai beli Rp 34,2 miliar. Padahal, keduanya lagi dilego dengan koreksi masing-masing sebesar 2% dan 1% ke Rp 6.050/saham dan Rp 3.170/unit.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan nilai Rp 87 miliar, diikuti saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 72,2 miliar. Kedua saham tersebut kompak menguat lebih dari 1% ke Rp 2.790/unit dan Rp 5.500/unit.

Sebaliknya, aksi jual asing menimpa saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai Rp 27,2 miliar dan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai Rp 18,7 miliar miliar. Saham BBNI drop 2,2% menjadi Rp 5.575/unit sedangkan TOWR drop 1,75% ke Rp 1.120/unit.

Namun, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menduduki posisi puncak saham yang paling banyak ditransaksikan dengan nilai total transaksi Rp 455,3 miliar. Saham perseroan terkoreksi nyaris 1% atau 40 poin ke Rp 4.010/unit.

Koreksi dua saham BUMN tersebut yakni BMRI dan BBRI menjadi penyumbang utama penurunan IHSG hari ini, dengan sumbangan 9,6 poin. Sebaliknya, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menjadi pejuang reli IHSG dengan sumbangan kenaikan terhadap indeks sebesar 4 poin.

Koreksi bursa Indonesia bersamaan dengan tren di Asia Pasifik yang melemah menyusul kenaikan kasus Covid-19 di India, tatkala dua bursa utama kawasan sedang libur yakni bursa China dan Jepang. Sepanjang pekan lalu, India mencetak lebih dari 400.000 kasus baru infeksi Corona, menjadi yang tertinggi di Neger Bollywood sejak pandemi terjadi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular