
Traffic Melesat, Pelanggan Telkomsel di 2020 Capai 169,5 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang bergerak dalam bisnis mobile seluler, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) sepanjang tahun lalu mencatatkan kenaikan pengguna sebesar 5,2% menjadi 169,5 juta pelanggan dari sebelumnya sebesar 115,9 juta pelanggan di akhir 2019.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan kenaikan pelanggan ini mendorong naiknya traffic data Telkomsel hingga hingga 43,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 9.428 petabyte. Kenaikan ini khususnya dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat akibat dampak pandemi.
"Sepanjang 2020, pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh sebesar 7,0% menjadi Rp62,33 triliun yang sekaligus menjadi katalis dalam pergeseran bisnis legacy ke layanan digital business," kata Ririek dalam siaran persnya, dikutip Senin (3/5/2021).
Kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 71,6% dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9% pada tahun sebelumnya.
Sepanjang 2020, Telkomsel membangun 27,7 ribu Base Tranceiver Station (BTS) 4G LTE baru, sehingga sampai akhir tahun lalu Telkomsel telah memiliki total BTS lebih dari 231 ribu unit dengan 78% di antaranya adalah BTS 3G/4G.
Dari sisi kinerja, Telkom Indonesia mampu mencatat kinerja yang baik dengan membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi pendapatan, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) serta laba bersih selama tahun 2020.
Laba bersih Telkom naik 11,5% menjadi Rp 20,80 triliun di tahun lalu, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, Rp 18,66 triliun, sementara pendapatan juga naik 0,7% menjadi Rp 136,46 triliun dari sebelumnya Rp 135,57 triliun.
Adapun total belanja modal (capital expenditure/capex) Telkom pada 2020 tercatat sebesar Rp 29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan.
Penyerapan belanja modal di tahun 2020 lebih kecil daripada rencana proyeksi dikarenakan pandemi yang mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Capex ini terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut serta menara telekomunikasi dan data center.
Tahun ini, perusahaan masih berfokus untuk memperkuat jaringannya dengan mengalokasikan capex 25% dari pendapatan 2021.
"Capex tahun ini diperkirakan sekitar 25% dari pendapatan, yang terutama dipergunakan untuk memperkuat jaringan seluler, untuk mendukung ekspansi bisnis IndiHome, membangun fiber-based backbone, membangun data center, dan infrastruktur penunjang lain," kata Andi Setiawan, VP Investor Relation Telkom Indonesia kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/4/2021).
Sebelumnya dalam pernyataannya, Ririek Adriansyah mengungkapkan alokasi capex tahun ini 25% atau Rp 35,9 triliun dari target pendapatan 2021 yang senilai Rp 143,94 triliun. Tahun lalu perusahaan mencatatkan nilai pendapatan total mencapai Rp 136,46 triliun.
Sebagai perbandingan, pesaingnya PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan jumlah pelanggan seluler mencapai 60,3 juta, naik 1,7% secara tahunan dari tahun 2019, sementara PT XL Axiata Tbk (EXCL) mampu meraih 57,89 juta pelanggan pada 2020.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telkom Raih Penghargaan The Best SOE in Nation Building