PGN Sebut Proyek Pipa Minyak Rokan Capai 60%

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
03 May 2021 09:30
Pertamina siap ambil alih kelola Blok Rokan. Doc:PHE.
Foto: Pertamina siap ambil alih kelola Blok Rokan. Doc:PHE.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Subholding Gas Pertamina, menyebut perkembangan proyek pipa minyak Blok Rokan yang tengah digarap anak usaha, PT Pertagas, hingga saat ini telah mencapai 55%-60%.

Pipa minyak Rokan sepanjang sekitar 367 km dengan diameter 4-24 inchi ini terbagi ke dalam dua bagian yakni, jalur utara yang menghubungkan Koridor Balam - Bangko - Dumai, serta jalur selatan yang menghubungkan Koridor Minas - Duri - Dumai.

Redy Ferryanto, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, mengatakan pipa untuk jalur utara diperkirakan akan tuntas terlebih dahulu dibandingkan jalur selatan.

"Secara umum progres pipa minyak Rokan 55%-60%. Juli, pipa jalur utara ditargetkan mulai bisa mengalirkan gas ke stasiun pengumpul di Dumai," tuturnya di Jakarta, belum lama ini.

Sementara untuk pengerjaan jalur selatan, menurutnya hingga Februari perkembangannya sudah mencapai 70%. Saat ini menurutnya masih ada isu pembebasan lahan. Dari 270 km lahan yang diperlukan, masih ada sekitar 15 km yang masih dalam pembebasan lahan.

Dia mengatakan, proses pembebasan lahan ini agak membutuhkan waktu karena terkait kepemilikan sertifikat tanah yang berganda (double), maupun kebijakan daerah terkait kepemilikan tanah.

"Tapi insya Allah ke depan tidak ada kendala lagi. Ini diharapkan segera beroperasi. Kita harapkan awal 2022 bisa tuntas," ungkapnya.

Pipa minyak Rokan ini diharapkan bisa menyalurkan minyak sebesar 200 ribu-265 ribu barel per hari (bph) dari Blok Rokan. Mulai Agustus 2021, Pertamina akan mengelola Blok Rokan, setelah berakhirnya kontrak Chevron Pacific Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, perseroan berhasil menekan biaya belanja modal untuk proyek pipa Rokan ini menjadi US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) dari perkiraan awal sebesar US$ 450 juta.

"Pada prinsipnya pembangunan pipa minyak Rokan ini menjadi upaya untuk mendorong efisiensi anggaran energi di Indonesia," kata Direktur Utama PGN Suko Hartono, dalam siaran persnya, Minggu (18/10/2020).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jumbo! Rukun Raharja-Pertagas Bangun Pipa Migas Rp 4,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular