Serap Capex Rp 29 T, Telkom Belanja Apa Saja Tahun Lalu?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 April 2021 07:50
My Grapari Telkomsel (detikFoto/Rachman Haryanto)
Foto: My Grapari Telkomsel (detikFoto/Rachman Haryanto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mengungkapkan total serapan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun 2020 tercatat Rp 29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan tahun lalu sebesar Rp 136,46 triliun.

Penyerapan belanja modal di tahun 2020 lebih kecil daripada rencana proyeksi dikarenakan pandemi yang mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Sebagai perbandingan, induk Telkomsel ini menyerap belanja modal sebesar Rp 36,59 triliun sepanjang 2019 atau 27% dari total pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 135,57 triliun.

Untuk tahun ini manajemen TLKM belum membeberkan besaran rasio capex, tapi dari pernyataan di televisi Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX Channel, Telkom menyatakan alokasinya tahun ini sebesar 25% dari target pendapatan 2021 yakni Rp 143,94 triliun atau sekitar capex sekitar Rp 35,9 triliun.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan belanja modal sepanjang tahun lalu tersebut terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital demi memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.

Infrastruktur itu meliputi jaringan 4G LTE (long term evolution), jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut serta menara telekomunikasi dan data center.

Di sisi lain, dalam rangka mendukung perekonomian nasional, Telkom juga mencatat nilai besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara mandiri sekitar 41,6% dari belanja capex dan 92% dari belanja opex (operation expenditure, belanja operasional) pada tahun 2020.

"Di tengah pandemi yang masih kita hadapi hingga saat ini, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap berbagai layanan Telkom Group," kata Ririek, dalam pernyataan resmi, dikutip Jumat (30/4/2021).

"Kami akan terus berupaya menghadirkan solusi digital terbaik untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun memulihkan perekonomian nasional sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi penggerak digitalisasi Indonesia. Kami meyakini dengan digitalisasi, bersama-sama kita mampu menghadapi pandemi dan menjadikan Indonesia lebih baik," kata Ririek.

T

Kinerja Laba

Tahun lalu, laba bersih Telkom naik 11,5% menjadi Rp 20,80 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, Rp 18,66 triliun, sementara pendapatan juga naik 0,7% menjadi Rp 136,46 triliun dari sebelumnya Rp 135,57 triliun.

Adapun EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) tahun 2020 tercatat Rp 72,08 triliun sebesar 11,2%.

Ririek mengungkapkan pencapaian ini memberikan sinyal optimisme bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang dan penuh dinamika bagi Indonesia di mana pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia dan masih berlangsung hingga saat ini."

"Sama halnya dengan sektor bisnis yang lain, industri telekomunikasi merasakan dampak yang cukup besar dengan adanya pandemi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi juga membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dengan tingkat adopsi digital masyarakat meningkat signifikan," tegasnya.

"Pandemi telah mempercepat transformasi digital menjadi beberapa tahun lebih cepat dan ini menjadi ruang akselerasi bagi Telkom."


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham TLKM? Simak Bos Telkom Bocorin Platform Baru & 5G

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular