
Laba Bersih Q1 HM Sampoerna Anjlok 22%, Efek Pandemi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rokok raksasa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) melaporkan penurunan kinerja keuangan sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/4/2021), laba bersih HMSP tercatat turun signifikan 22,13% menjadi Rp 2,59 triliun per 31 Maret 2021. Sebelumnya, pada periode yang sama 2020, laba bersih anak usaha Philip Morris International Inc. ini sebesar Rp 3,32 triliun.
Menurunnya laba bersih tersebut diiringi dengan merosotnya penjualan dan pendapatan usaha 0,55% menjadi Rp 23,56 triliun pada kuartal I tahun ini, dari Rp 23,69 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih rinci, ekspor menyumbang Rp 35,22 miliar dari total pendapatan bersih. Sementara dari penjualan lokal, segmen sigaret kretek mesin (SKM) menjadi penyumbang pendapatan tertinggi, sebesar Rp 15,68 triliun.
Di posisi kedua, segmen sigaret kretek tangan (SKT) meraup pendapatan Rp 5,32 triliun. Sisanya, segmen sigaret putih mesin (SPM) meraih pendapatan Rp 2,32 triliun dan sigaret putih tangan (SPT) Rp 36,65 miliar.
Adapun beban pokok penjualan naik 3,92% dari Rp 17,82 triliun pada 3 bulan pertama 2020 menjadi Rp 23,56 triliun pada triwulan I tahun ini.
Sepanjang 3 bulan pertama 2021, aset perusahaan turun 7,55% menjadi Rp 45,92 triliun, lebih rendah dari periode yang saham tahun sebelumnya Rp 49,67 triliun.
Sementara, liabilitas HMSP juga turun 32,73% menjadi Rp 13,07 triliun per kuartal I tahun ini dari Rp 19,43 triliun pada akhir Maret 2020.
Selain itu, ekuitas perusahaan naik 8,61% dari Rp 30,24 triliun pada triwulan I tahun lalu menjadi Rp 32,85 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Dalam keterangan di laporan keuangan, manajemen mengakui dampak negatif akibat pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan perubahan prioritas belanja konsumen.
Hal tersebut akhirnya berdampak pada penurunan volume industri rokok dan perubahan preferensi konsumen rokok ke produk-produk yang lebih terjangkau harganya di Indonesia.
"Manajemen akan terus memonitor perkembangan pandemi COVID-19 dan mengevaluasi dampaknya terhadap hasil usaha dan kinerja keuangan Grup secara keseluruhan," tulis manajemen HMSP.
Informasi saja, saham HMSP ditutup naik 2,32% ke Rp 1.325/saham hari ini. Penguatan ini diwarnai aksi beli bersih oleh asing sebesar Rp 136,82 juta. Praktis, dengan ini saham HMSP memutus tren pelemahan selama 5 hari beruntun.
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif Cukai Kian Mencekik, Laba HMSP Turun 11% Jadi Rp 4,9 T