Ada Feeling Rupiah Mau Melemah Nih...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 April 2021 07:30
mata uang Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)t ampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF beberapa saat usai penutupan perdagangan pasar spot kemarin dibandingkan hari ini, Rabu (28/4/2021), mengutip data Refinitiv:

Periode

Kurs27 April (15:19 WIB)

Kurs 28 April (07:07 WIB)

1 Pekan

Rp14.478,1

Rp 14.­482,5

1 Bulan

Rp14.536,7

Rp 14.540

2 Bulan

Rp14.591,4

Rp 14.599

3 Bulan

Rp14.650,3

Rp 14.657,5

6 Bulan

Rp14.814,2

Rp 14.830

9 Bulan

Rp 14.978,2

Rp 14.997,6

1 Tahun

Rp 15.143,2

Rp 15.167,6

2 Tahun

Rp 15.867,2

Rp 15.862,4

 

Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 27 April pukul 15:00 WIB:

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 14.507

3 Bulan

Rp 14.615

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu selalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Sedang Tak Berharga, Dolar Makin Banyak 'Dibuang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular