
Siaga Longsor! IHSG ke Bawah Level Psikologis 6.000 Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,6% ke 5.980,696 pada perdagangan sesi I Senin (26/4/2021). Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 163 miliar.
Saham-saham BUMN dengan nilai kapitalisasi pasar besar (big cap) yang dilego asing dan harganya turun menjadi pemberat indeks.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang ambles lebih dari 2% masing-masing dilepas asing senilai Rp 147 miliar dan Rp 79 miliar.
Kemudian ada juga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang ambles hampir 3% setelah dilepas asing Rp 57 miliar.
Saham big cap BUMN lain yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga tak luput dari aksi jual asing.
Nilai transaksi pada sesi I tercatat sebesar Rp 4,63 triliun. Nilai transaksi tersebut terbilang sepi, bahkan sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu sulitnya IHSG menguat.
Selain itu, tekanan juga datang dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipangkas memberikan sentimen negatif.
Sementara dari eksternal, rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Joseph 'Joe' Biden menaikkan pajak atas capital gain menjadi 39,6% membuat sentimen pelaku pasar memburuk.
Secara teknikal, IHSG yang kembali ke bawah level psikologis 6.000 tentunya memberikan tekanan yang lebih besar.
Bursa Kebanggaan Tanah Air sulit untuk terus menguat selama belum sukses melewati rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat. Sejak awal bulan April IHSG sudah 2 kali mencoba melewati level tersebut tetapi gagal.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic pada grafik harian bergerak naik meski masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara stochastic pada grafik 1 jam juga bergerak naik setelah mencapai wilayah oversold.
![]() Foto: Refinitiv |
Support terdekat kini berada di kisaran 5.960 yang menjadi target penurunan IHSG. Jika level tersebut dilewati, IHSG berisiko merosot ke 5.925.
Sementara jika kembali ke atas 6.000, IHSG berpeluang ke 6.030. Resisten selanjutnya di kisaran 6.070.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi