Waduh! Rugi Bank Jago Bengkak Jadi Rp 38 M di Q1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Jago Tbk (ARTO) masih mengantongi rugi bersih senilai Rp 38,13 miliar di sepanjang kuartal I-2021. Kerugian iniĀ membengkak 50,26% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya senilai Rp 25,37 miliar di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, kerugian ini terjadi di tengah naiknya pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) menjadi senilai Rp 33,47 miliar. Jumlah ini naik signifikan dari sebelumnya Rp 10,07 miliar atau naik 232,28% YoY.
Sedangkan net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih naik menjadi 7,72% dari sebelumnya 3,83%.
Namun demikian, kenaikan ini tergerus karena beban umum dan administrasi perusahaan yang naik signifikan menjadi senilai Rp 37,09 miliar dari Rp 3,97 miliar.
Lalu juga ada kenaikan beban personalia menjadi Rp 39,42 miliar dari Rp 31,17 miliar. Beban lain-lain juga naik menjadi Rp 1,41 miliar dari Rp 159 juta.
Dana pihak ketiga (DPK) perusahaan pada periode tersebut tumbuh 19,13% YoY.
Sementara itu kredit yang disalurkan bank ini terjadi kenaikan sebesar 42,30% pada akhir Maret lalu jika dibanding dengan periodeĀ 3 bulan pertama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, kredit yang disalurkan kepada sektor UMKM mencapai 5,71% dari total kredit.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada akhir Maret 2021 mencapai 538,01% naik signifikan dibanding dengan periode sebelumnya yang sebesar 116,15%.
Sementara itu perusahaan melaporkan tidak memiliki rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Turun drastis dari periode sebelumnya yang sebesar 2,04%.
Pada tahun ini perusahaan juga meningkatkan nilai pencadangan dari sebelumnya 3,83% menjadi sebesar 7,13%.
Tercatat Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) turun menjadi 169,80% dari sebelumnya 222,16%. Sedangkan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) naik signifikan menjadi 133,33% dari 58,33%.
[Gambas:Video CNBC]
Rugi 6 Tahun, Bank Jago Catat Laba Rp 14 M di Q3 2021
(tas/tas)