
Corona India Jadi Perhatian Investor, Bursa Asia Dibuka Mixed

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (23/4/2021), karena pelaku pasar di Asia terus mengamati perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di India.
Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,23% dan Straits Times Index (STI) dibuka terkoreksi 0,19%.
Sementara indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,1%, KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,36%, dan Shanghai Composite China terapresiasi 0,39%
Perkembangan Covid-19 di India semakin memprihatinkan, di mana pada Minggu (25/4/2021) kemarin, otoritas kesehatan India melaporkan hampir 350.000 infeksi harian baru tercatat. Kini, India terus berjuang melawan peningkatan infeksi virus corona baru yang mengejutkan.
Atas dasar hal itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan akan segera menyediakan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi vaksin virus corona India. Tanggapan AS datang setelah Inggris, Prancis, dan Jerman juga menjanjikan bantuan ke India pada akhir pekan lalu.
Beralih ke AS, Dow Jones tertekan 0,5% atau sekitar 156 poin sepanjang pekan lalu, ke level 34.043,49. sementara itu, S&P 500 melemah 0,13% menjadi 4.180,17. Nasdag melemah 35,3 poin atau 0,25% ke level 14.016,81.
Koreksi sepekan itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) atas keuntungan transaksi atau capital gain di pasar modal menjadi 43,4%.
Bloomberg melaporkan bahwa kenaikan itu bakal berlaku berjenjang. Untuk mereka yang mendapatkan keuntungan transaksi senilai US$ 1juta atau lebih, bakal dikenakan pajak 39,6%. Reuters dan The New York Times juga memberitakan hal yang sama.
Namun, rencana tersebut kemungkinan akan terbentur persetujuan di Kongres, dengan peluang kenaikan masih bisa terjadi tetapi dalam tingkat yang lebih kecil.
"Kami berharap Kongres akan menyetujui versi kenaikan yang sudah dikurangi... Kami berharap Kongres akan berakhir pada angka kenaikan yang lebih moderat sekitar 28%," tutur Goldman Sachs dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
