
Wall Street Tumbang-Bursa Asia Terkapar, IHSG Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mengakhiri pelemahan 3 hari beruntun pada perdagangan Kamis kemarin. Meski demikian, penguatannya sangat tipis bahkan nyaris stagnan 0,02% saja di 5.944,184.
Data pasar mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) lagi sebesar Rp 189,24 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,69 triliun.
Pada perdagangan hari ini, Jumat (23/4/2021), IHSG berisiko kembali merosot sebab bursa saham AS (Wall Street) anjlok pada perdagangan Kamis waktu setempat. Bursa saham Asia pagi ini ikut terkapar, indeks Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan yang sudah dibuka langsung masuk ke zona merah.
Anjlokjnya kiblat bursa saham dunia tersebut terjadi setelah Presiden AS Joseph 'Joe' Biden dikabarkan mempertimbangkan untuk menaikkan pajak keuntungan investasi hingga hampir dua kali lipat ke angka 39,6% di segmen masyarakat berpendapatan besar untuk membiayai subsidi anak dan pendidikan dalam rencana American Family Plan milik Biden.
Meski demikian, rencana Biden tersebut bisa menguntungkan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Sebab ada kemungkinan investor di AS mengalirkan modalnya ke luar negeri.
Secara teknikal, IHSG belum ada perubahan level-level yang perlu menjadi perhatian, sebab IHSG nyaris stagnan kemarin dan masih di bawah level psikologis 6.000 kemarin.
![]() Foto: Refinitiv |
Bursa Kebanggaan Tanah Air menjauhi rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat, sejak awal bulan April IHSG sudah 2 kali mencoba melewati level tersebut tetapi gagal.
Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun dan sudah mencapai wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara support terdekat berada di 5.960, selama bertahan di atasnya IHSG berpeluang bangkit menguji level psikologis 6.000 kini menjadi resisten terdekat. Penembusan konsisten di atas level psikologis akan membawa IHSG menguat ke 6.030. Target selanjutnya jika level tersebut ditembus berada di 6.070.
Sementara jika support dilewati, IHSG berisiko turun ke level 5.925.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini