
Kredit Rumah Diramal Melonjak, BTN Kebut KPR Subsidi Rp 16 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau Bank BTN terus menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini yang disediakan oleh pemerintah.
Kuota untuk KPR subsidi telah ditingkatkan tahun ini menjadi senilai Rp 16 triliun dari sebelumnya Rp 10,5 triliun.
Direktur Consumer And Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan mulai tahun ini penyaluran kredit khususnya untuk KPR subsidi mengalami pertumbuhan yang besar hingga mencapai 9%. Hal ini membuat perusahaan optimistis tahun ini pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi.
"Kalau dilihat KPR subsidi potensi 2021 sangat banyak sekali, FLPP dinaikkan dari Rp 10,5 triliun jadi Rp 16 triliun atau 157.500 unit. Tahap awal kita distribusikan 81.000 unit, sudah direalisasikan 32.000, baik konvensional dan syariah. Jadi masih banyak kuota yang segera didistribusikan," kata Hirwandi dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal I-2021, Kamis (22/4/2021).
Hirwandi menyebutkan saat ini eksposur KPR subsidi masih mendominasi hingga 60% dari porsi penyaluran kredit perumahan perusahaan.
Dengan tren yang positif pada akhir Maret lalu yang sudah jauh lebih baik dari posisi Desember 2020, perusahaan optimistis akan terus terjadi peningkatan permintaan hingga akhir tahun.
Selain itu, perusahaan juga menyalurkan pembiayaan perumahan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dengan World Bank yang potensi penyalurannya bisa mencapai 11.000 unit. Realisasi ini akan dimulai pada April 2021 ini.
Kemudian, kredit perumahan kerja sama dengan BP Tapera untuk perumahan PNS. Dia menyebut program ini akan dimulai pada Juli 2021 ini dengan potensi penyaluran hingga 11.000 unit dan bisa bertambah lagi jumlahnya.
Terakhir adalah potensi kerja sama dengan BP Jamsostek untuk penggunaan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) hingga 30% yang akan dialokasikan untuk perumahan. Namun hal ini masih terus dibahas oleh kedua perusahaan.
"Itu dari pendanaan dan demand, kita akselerasi peningkatan kredit dan pembiayaan. Menyasar dari sisi demand, tidak hanya di supply," tandasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serbu! BTN Tawarkan Bunga KPR Mulai 4,71% di HUT ke-71
