Diam-diam Asing Borong 10 Non-Bank Sebulan, kok Bukan Bank?

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 April 2021 06:30
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Analis menilai koreksi saham-saham bank, terutama bank-bank kakap terjadi lantaran ada gejolak pasar. CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama, Fendy Susiyanto mengatakan, saham-saham perbankan ini mengalami kontraksi karena perbaikan sahamnya saat awal tahun sangat tajam, sehingga saat adanya gejolak di pasar, maka penurunannya pun sangat dalam.

Menurut dia, investor yang memiliki saham perbankan dan sedang terkoreksi, artinya si investor masuk di waktu yang tidak tepat. Kemungkinan investor masuk saat terjadi recovery di saham perbankan.

"Persoalannya setelah pandemi dan recovery saham perbankan naik cepat dan sekarang era koreksi dan mungkin timing masuknya kurang tepat," ujarnya dalam program InvesTime.

Namun, ia menekankan memiliki saham perbankan akan tetap menguntungkan jika untuk jangka panjang. Pilihan investasi dalam jangka panjang di saham bank akan memberikan return yang baik.

Selain itu, harga saham yang terkoreksi saat ini juga masih di bawah harga wajar sebelum terjadi pandemi Covid-19, sehingga saat ekonomi pulih nanti ia menilai saham perbankan akan kembali ke harga tinggi.

"Kalau 12 bulan ke depan akan oke menurut saya, karena ini atraktif dan masih layak beli, harga di bawah harga wajarnya. Kalau jangka mengah panjang harus tahan dengan jangka pendek saat ini. Saham nantinya akan menuju ke harga wajarnya," jelasnya.

Dia menegaskan, jika ingin masuk di perusahaan blue chip baik perbankan maupun saham konsumer yang harus diperhatikan adalah waktu alias timing-nya. Selain itu juga jangka waktu investasinya.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular