Gelombang 'Tsunami' Corona India, Bursa Asia Merah Padam!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 April 2021 16:51
Investors look at computer screens showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China September 7, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia kembali kompak ditutup berjatuhan pada perdagangan Rabu (21/4/2021), seiring dengan kekhawatiran investor akan kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di global, terutama di kawasan Asia seperti India dan Jepang.

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup ambruk 2,03% ke level 28.508,55, Hang Seng Hong Kong berakhir merosot 1,76% ke 28.621,92, STI Singapura merosot 1,16% ke 3.155,06, dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi 1,52% ke 3.171,66

Sementara untuk indeks Shanghai Composite China ditutup cenderung stagnan di level 3.472,93 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,75% ke level 5.993,24, keluar dari level psikologis 6.000.

Bursa di Asia kembali berjatuhan parah menyusul kenaikan kembali kasus Covid-19 di negara-negara Asia, seperti India yang membuat outlook ekonomi dan kinerja emiten di Kawasan menjadi kurang menarik.

India melaporkan kenaikan kasus infeksi harian Covid-19 menjadi 259.170 pada Selasa (20/4/2021) kemarin. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan bahwa infeksi Covid-19 mendekati level tertingginya sepanjang sejarah.

Sementara di Jepang, Tokyo dan Osaka dapat kembali menerapkan keadaan darurat karena kasus aktif Covid-19 yang kembali melonjak.

Pemerintah Jepang pada April menempatkan kedua prefektur tersebut serta wilayah lainnya di bawah "keadaan semu darurat" tetapi langkah-langkah tersebut tidak banyak membantu membalikkan tren lonjakan kasus Covid-19 di Jepang sejauh ini.

Data dari otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa di Tokyo pada akhir pekan lalu (19/4/2021), jumlah orang yang terinfeksi virus Covid-19 telah melebihi 400 sejak 25 Januari lalu, dan infeksi terus menyebar, setidaknya 58 orang telah dipastikan terinfeksi virus mutan baru corona.

Sementara itu di global, kasus baru Covid-19 yang sempat berada di kisaran 350 ribu kasus baru perhari pada bulan Februari silam, kembali melesat dan saat ini rata-rata tujuh hari terakhir. Bahkan, bertambah 628 ribu atau naik hampir dua kali lipat meski vaksinasi massal di seluruh belahan bumi sudah dilancarkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular